bakabar.com, BALIKPAPAN – Akhir Maret ini, tepat 1 tahun pandemi Covid-19 di Kota Balikpapan, Kaltim.
Saat ini kasus penularan virus Corona terus bertambah. Seiring itu, limbah medis di Balikpapan sebanyak 3 ton lebih.
Dari catatan Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, sejak awal Covid-19 hingga Desember tahun 2020 lalu ada 2,35 ton limbah medis.
Sementara anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp176 juta alias Rp75 ribu per kilonya.
“Tahun 2020 anggaran untuk limbah medis sebesar Rp 176 juta. Dari anggaran itu dibagi per kilonya Rp75 ribu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Andi Sri Juliarty.
Data tersebut menurutnya masih sebatas wajar. Sebab pihaknya tidak mengetahui berapa jumlah limbah medis di daerah lainnya.
Namun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat penambahan limbah medis selama pandemi mengalami peningkatan sebesar 30-50 persen.
Ada total keseluruhan sekitar 7.502,79 ton hingga 9 Februari 2021 lalu.
“Kami tidak tahu data daerah lain, jadi tidak bisa membandingkan. Tapi jika dibandingkan sebelum Covid-19 tentu lebih banyak setelah Covid-19,” ujar wanita yang kerap disapa Dio itu.
Namun hal tersebut telah diantisipasi pihaknya dengan menyediakan safety box sesuai jenis limbah dan peningkatan pengelolaan limbah berbahaya.
Meskipun tidak banyak, namun pihaknya akan menambahkan lagi untuk limbah vaksinasi seperti jarum dan botol vaksin.
“Jadi sudah ada disediakan, seperti plastik kuning untuk masker. Nanti kami tambah dan itu selalu ada dan disediakan di tempat pelayanan,” pungkasnya.