bakabar.com, BATULICIN – Tokoh masyarakat Tanah Bumbu Burhansyah mengingatkan para pendukung pasangan calon nomor 1 Syafruddin H Maming-M Alpiya Rakhman untuk tidak ikut-ikutan melancarkan kampanye hitam.
“Para pendukung paslon nomor 1, jangan ikut-ikutan sebar fitnah dan hoaks atau berita bohong. Kita harus tetap santun dan memberikan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat Tanah Bumbu,” tegas Burhansyah saat menjadi juru kampanye di hadapan warga Desa Rejo Sari, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, Jumat (23/10).
Burhansyah juga mengingatkan agar warga Tanah Bumbu tidak takut terhadap intimidasi yang dilakukan oknum tertentu agar memilih paslon tertentu.
“Pilkada adalah pesta demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pilkada itu luber, langsung bebas dan rahasia. Jadi jangan takut,” tegas Burhansyah.
“Warga harus bisa menilai kalau belum jadi pemimpin saja sudah main intimidasi pada rakyatnya, bayangkan jika terpilih menjadi kepala daerah, rakyat akan tambah sengsara,” sambung salah satu Panitia Penuntut terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu ini.
Burhansyah ingin agar warga Tanah Bumbu memilih paslon sesuai dengan hati nurani mereka. Dan memilih karena program yang ditawarkannya apakah sesuai dengan keinginan rakyat bukan karena ancaman.
Kampanye hitam membuat tensi politik di Pilkada yang memasuki masa kampanye berpotensi memanas.
Di Tanah Bumbu, sejumlah pihak mulai melancarkan serangan dengan mengembuskan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Isu tersebut mencakup penghapusan majelis taklim, calon bayangan, hingga tak berpengalaman di bidang pemerintahan.
Soal majelis taklim, Syafruddin H Maming (SHM) sudah menegaskan selama ini Yayasan 69 yang dipimpinnya rutin melaksanakan Tabligh Akbar dan Haul Akbar dengan dihadiri ribuan jamaah.
"Ini sebagai bukti bahwa kami bukan tipe orang yang alergi terhadap majelis taklim, bahkan semua guru agama dan ulama mendapat perhatian khusus dari yayasan untuk membantu kegiatan keagamaan di pondok pesantren ataupun majelis talim," jelasnya saat bersilaturahmi dengan warga di Desa Kampung Baru, baru tadi.
Secara khusus Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah mewanti-wanti pasangan calon untuk tidak melancarkan black campaignselama berkampanye.
“Kampanye hitam, yang berisi kebohongan, itu tidak boleh. Itu adalah pidana,” ujar eks kapolri ini, dilansir Detik.com, akhir bulan kemarin.
Tito juga meminta setiap aparat memiliki liaison officer atau LO yang berasal dari penegak hukum di tiap-tiap paslon.
LO tersebut nantinya akan mengawasi adanya kampanye hitam dan pelanggaran-pelanggaran hukum lainnya.
Di Pilbup Tanah Bumbu, SHM mantap menggandeng Alpiya Rakhman. Duet milenial ini bersaing dengan dua paslon lain, yakni Zairullah-HM Rusli, dan Mila Karmila-Zainal Arifin.
Jika Alpiya mantan wakil ketua DPRD Tanah Bumbu, Cuncung sendiri merupakan mantan anggota DPR RI di Komisi VII, sekaligus anggota DPRD Kalsel dua periode.
Banyak yang bilang kontestasi Pilkada Tanbu 2020 kali ini akan didominasi oleh pertarungan antar-dua trah atau keluarga.
SHM-MAR duet milenial ini anak dan cucu pambakal tuha atau sebutan bagi tokoh kepala desa yang dihormati. Sementara paslon independen Mila Karmila-Zainal Arifin dinilai kurang mendominasi dalam Pilkada 2020.
Dalam Pilkada kali ini, Cuncung bakal beradu kuat dengan Zairullah Azhar, mantan bupati Tanah Bumbu periode 2005-2010.
Urung mencalonkan diri di Kotabaru, Zairullah kembali ke Tanah Bumbu dengan menggandeng HM Rusli yang berlatar birokrat. Rusli kakak kandung daripada Andi Syamsudin Arsyad atau Haji Isam, pendiri Johnlin Group. (Adv)