Bisnis

Serapan Tenaga Kerja Minim, Bahlil: Kurang Pekerja Teknologi

Menteri Investasi Bahlil mengungkapkan realisasi penyerapan tenaga kerja pada triwulan I 2023 masih sangat minim. nilainya baru mencapai 384.892 orang.

Featured-Image
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. (Foto: apahabar.com/Gabid Hanafie)

bakabar.com, JAKARTA – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan realisasi penyerapan tenaga kerja pada Triwulan I 2023 masih sangat minim. Pada periode tersebut nilainya baru mencapai 384.892 orang.

Padahal dari sisi realisasi investasi dalam negeri berhasil mencapai Rp328,9 triliun atau meningkat 16,5 persen dibanding dengan tahun lalu pada periode yang sama.

Menurut Bahlil, penyerapan tanaga kerja yang minim akibat dari rendahnya optimalisasi pekerja di bidang teknologi tinggi atau high technology. Bahkan, ia mengakui Indonesia kesulitan dalam membangun industri teknologi untuk skala besar.

Baca Juga: Pemerintah Mengincar 10 Persen Kepemilikan Saham di Freeport

“Ada bagian teknologi yang memang harus kita akui bahwa tanpa teknologi enggak bisa kita membangun industri yang skala besar," ujarnya dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2023, Jumat (28/4).

Saat ini pemerintah tengah mendorong peningkatan tanaga kerja pada industri tekbologi. Hal itu dilakukan melalui pemilahan tanaga kerja pada bidang teknologi mana yang dapat berkembang di Indonesia.

“Ada bagian yang memang kita harus padatkan, lapangan pekerjaan,” imbuhnya.

Baca Juga: Bahlil: Realisasi Investasi Tembus Rp328,9 Triliun Didominasi di Jawa

Sektor teknologi diakuinya berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja di bidang high technology. Namun, terkait rincian persentasenya pemerintah belum memiliki data lengkap.

"Biasanya lapangan kerja itu muncul di akhir tahun, ketika UMKM kita tarik datanya karena UMKM datanya bukan per triwulan tapi per tahun nanti di situ baru terakumulasi lapangan pekerjaan diciptakan lewat UMKM," jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner