bakabar.com, BANJARMASIN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin bakal menggencarkan pemberantasan sarang lebah menyusul serangan hewan tersebut di SD Kelayan Barat, Rabu (27/2) pagi.
Seorang siswa menjadi korban sengatan dalam insiden tersebut.
Dari catatan BPBD Banjarmasin, serangan tersebut hanya terjadi sekali selama satu bulan.
“Kejadian sengatan lebah dengan satu korban di SDN Kelayan Barat 3 itu kali pertama selama tahun 2019,” ujar Kepala BPBD Banjarmasin Muhammad Hilmi kepada bakabar.com, Rabu (27/2) sore.
Sebelumnya keresahan serupa juga terjadi di jalan Sungai Andai, Banjarmasin Timur. Cepat ditangani warga setempat, tak ada kerugian yang signifikan dalam kejadian itu. Masih dalam catatan BPBD, belum ada satupun korban jiwa dalam serangan lebah sampai sejauh ini.
Demi mencegah timbulnya korban, pihaknya akan mengambil langkah pembersihan sarang sesegera mungkin.
Pengusiran akan menggunakan metode penyemprotan asap karena dinilai paling efektif dan murah.
Baca Juga:Lebah 'Serang' SDN Kelayan Barat, Satu Siswa Jadi Korban
“Penggunaan asep ini karena kalau tawon terkena maka dia tidak akan bisa terbang dan lama-lama mati,” katanya.
Sebelumnya, sekelompok lebah menyerang sejumlah siswa SDN di Kelayan Barat, Rabu (27/2) pagi. Serangan terjadi saat proses belajar-mengajar berlangsung.
Serangan ini diduga karena sarang hewan tersebut terusik. Sarang menempel di salah satu pohon halaman sekolah itu.
Selain kerap berkerumun di sekitar sarang, sebelumnya lebah madu itu sering pula mengganggu anak-anak, guru maupun pengunjung.
"Kami baru tahu sarang lebah itu sejak pukul 17.00 Wita kemarin. Setelahnya langsung kami share di grup dan lapor Pemerintah Kota Banjarmasin untuk segera menanganinya," ujar Samsul penjaga sekolah SDN Kelayan Barat 3 Banjarmasin.
Evakuasi dilakukan demi mengantisipasi kondisi tak diinginkan. Samsul menyampaikan pihak sekolah memutuskan memulangkan semua siswa. Sejauh pantauan dilakukan, sudah satu korban siswa yang tersengat.
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz F