Hot Borneo

Sengkarut Masalah Nasab di Banjarmasin; Rabithah Alawiyah Datangi Haul Akbar Habib Abdurrahman Alkaf, Cari Orang yang Mengklaim Sebagai Habib

apahabar.com, BANJARMASIN – Sengkarut klaim nasab keturunan Nabi Muhammad SAW terjadi di Banjarmasin. Masalah itu berawal…

Featured-Image
Ketua Rabithah Alawiyah Banjarmasin, Sholahudin Baraqbah. Foto-SS Video.

bakabar.com, BANJARMASIN – Sengkarut klaim nasab keturunan Nabi Muhammad SAW terjadi di Banjarmasin. Masalah itu berawal saat sekelompok orang dari DPC Rabithah Alawiyah Banjarmasin mendatangi salah satu musala di Jalan Panglima Batur, Gang Gusti Galuh, Banjarmasin Utara, Sabtu (12/3) lalu.

Rabithah Alawiyah adalah salah satu organisasi yang mencatat nasab warga keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW atau biasa disebut habib.

Di tempat itu, mereka mendatangi Muhammad Hamdani, orang yang mengklaim diri sebagai keturunan Rasulullah dengan nama lengkap Muhammad Hamdani Alkaf.

Klaim diri Hamdan itu yang disinyalir membuat kelompok Rabithah Alawiyah naik pitam.

Kedatangan mereka tepat di saat Hamdani menggelar haul akbar ke-2, Habib Abdurrahman Alkaf.

Ketua Rabithah Alawiyah Banjarmasin, Sholahudin Baraqbah mengatakan, jika Hamdani bukanlah seorang yang mempunyai darah keturunan Nabi Muhammad SAW.

“Kedatangan kami, untuk memberitahu ke masyarakat bahwa Hamdani bukan juriat Nabi Muhammad SAW,” katanya.

Sholahudin juga bilang, tidak ada kuburan Habib Abdurrahman Alkaf di lokasi tersebut.

Selain itu, Sholahudin menduga Hamdani memungut sumbangan dari warga sekitar untuk menggelar kegiatan haul itu. Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kemarahan kelompok Rabithah Alawiyah.

“Kami para habib tidak pernah meminta sumbangan ketika melaksanakan acara apa pun,” katanya.

Hari itu, Hamdani lantas dibawa ke Mapolsek Banjarmasin Utara untuk menghindari terjadinya chaos yang lebih besar.

img

Berselang hari, Hamdani buka suara atas insiden itu. “Saya tidak terima disebut begitu (bukan juriat Nabi Muhammad SAW) oleh Rabithah Alawiyah,” katanya, Minggu (14/3) kemarin.

“Sebab saya memiliki legalitas seperti paspor dan sertifikat dari lembaga nasab yang disahkan Kementerian Hukum dan HAM,” tambahnya.

Menurutnya, ia masih keturunan Habib Abdurahman Alkaf. Dan beliau adalah keturunan Rasul yang nasabnya dicatat resmi oleh Salatin Asyraf Azzahro (SAA) Trah Kesultanan dan Kerajaan.

"SAA Trah Kesultanan dan Kerajaan adalah lembaga pencatatan nasab Nabi di Indonesia. Sama seperti Rabithah Alawiyah. Perlu diketahui, ada delapan lembaga pencatat nasab," katanya.

Lebih jauh, Hamdani membantah anggapan jika tidak ada makam habib di lokasi tersebut. Katanya, makam itu sudah berada di sana selama ratusan tahun. "Lantaran tidak diberi kubah, sebagian orang tak mengetahuinya. Beliau salah satu mufti di Kesultanan Banjar," katanya.

Di sisi lain, Hamdani juga menepis tuduhan yang menyebut dirinya memungut sumbangan untuk menggelar haul. Tidak hanya itu, haul tersebut juga sudah berizin.

“Kami mengantongi izin dari polisi dan dinas kesehatan,” katanya.

Haul itu, kata dia, terganggu. Kedatangan sekelompok orang mengusik kedamaian acara keagamaan tersebut. Hamdani mengaku sudah mengantongi nama-nama orangnya untuk diadukan ke kantor polisi.

"Atas saran dari kesultanan, saya akan menempuh jalur hukum. Dengan dugaan fitnah, pencemaran nama baik, ujaran kebencian, dan provokasi. Saat ini kami sedang mengumpulkan bukti-buktinya. Saya akan laporkan ke Polda Kalsel," tegasnya.

Menanggapi penegasan laporan itu, Kabid Nasab Rabithah Alawiyah, Zainal Abidin Alkaf mempersilahkan Hamdani jika ingin menempuh jalur hukum. “Terserah, kalau mau menempuh jalur hukum,” katanya.

Komentar
Banner
Banner