Diungkapkan Yudha, peristiwa perkelahian yang berujung meninggalnya seorang terjadi pada Senin siang, 28 November 2022, dengan melibatkan 5 orang.
Mereka masing-masing, pelaku WI (45), korban MH (45), AK (28), AL (35), SN (40) dan WI (45), semuanya warga Pangkalan Pemasiran, Belimbing, Murung Pudak, Tabalong.
Menurut keterangan pelapor AL yang juga jadi korban, saat itu dia sedang jaga parkir di depan IGD Puskesmas Murung Pudak dan mendengar teriakan; sudah..sudah!.
Setelah dilihat ternyata korban MH sudah dalam keadaan terkapar bersimbah darah yang di tusuk oleh pelaku WI mengenai bagian dada dan leher.
Melihat kejadian tersebut pelapor dan adiknya berinisial AK langsung mengambil kayu dan besi rangka tempat sampah dan memukulkan ke pelaku WI.
Namun WI mengayunkan pisau yang di bawanya dan mengenai AL di bagian lengan hingga luka robek, sementara AK luka di pipi kanan dengan empat jahitan dan juga luka di bagian leher.
"Melihat itu, korban SP selaku kakak berupaya melerai dengan melakukan kekerasan terhadap pelaku WI hingga terjatuh, lalu AK dan SP sampai dilerai oleh warga," beber Yudha.
Yudha menerangkan perkelahian terjadi saat wanita berinisial MS akan mengantre di pangkalan gas Haji Udin. Lokasinya di simpang empat Pasar Lama, Kelurahan Belimbing, Murung Pudak.
Namun saat itu (MS) dilarang oleh WI tanpa alasan yang jelas. MH yang melihat MS tak jadi mengantre lalu bertanya. MS lalu menjawab jika dia tidak jadi mengantre karena dilarang oleh pelaku, WI.
Selanjutnya, MH menghampiri WI yang kebetulan lewat dengan maksud untuk menanyakan kenapa MS dilarang mengantre. Bukan jawaban yang didapat, MH malah diserang secara brutal menggunakan senjata tajam.
"WI malah menyerang MH menggunakan pisau belati yang dibawanya," jelas Yudha.
Baca Juga: Update Perkelahian Berdarah di Tabalong, Korban-Pelaku Masih Dirawat di Rumah Sakit