bakabar.com, BANJARMASIN - Sejumlah warga Banjarmasin dilaporkan terserang scabies atau kudis. Ini sudah terjadi kurang lebih satu bulan.
Hal tersebut turut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, M Ramadhan.
"Kita dapat laporan ada beberapa warga terserang scabies di Kelurahan Alalak Tengah. Sudah sekitar sebulan lalu, dan sudah ditangani," kata M Ramadhan, Rabu (2/11).
Ramadhan menjelaskan penyakit scabies kerap terjadi di wilayah permukiman padat penduduk, pondok asrama (pesantren, panti, barak militer, kos-kosan), termasuk di kalangan anak sekolah yang saling kontak erat.
"Terlebih di daerah pinggiran sungai. Tapi saat ini baru ditemukan kejadiannya di Alalak Tengah," bebernya
Dia menyampaikan penanganan scabies sendiri meliputi anamnesis, pemeriksaan, diagnosa dan terapi. Selain itu, juga diiringi dengan edukasi oleh dokter, dan secara lebih mendalam pencegahan melalui edukasi oleh kesehatan lingkungan (Kesling).
"Setiap pasien yang berobat di puskesmas kita tangani dengan terapi obat-obatan (anti gatal, anti kutu-scabimite permethrin)," jelasna.
Kendati demikian, ia menekankan, pengobatan medis bukanlah inti dari tatalaksana. Melainkan edukasi perilaku hidup bersih sehat (PHBS), yaitu menjaga kebersihan pasien dan lingkungan agar kutu scabies tidak menyebar.
"Kendala yang dihadapi yaitu saat berobat tidak semua anggota keluarga datang bersamaan untuk berobat. Selain itu kebiasaan masyarakat yang masih banyak menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci pakaian," tutupnya.
Untuk diketahui, scabies (gudik/kudis) merupakan penyakit kulit akibat kutu sarcoptes scabiei, yang menular melalui kontak fisik (sentuhan, antar barang), khususnya di kalangan anak-anak.