bakabar.com, BANJARMASIN – Polresta Banjarmasin merilis hasil evaluasi akhir tahun 2025. Dalam kurun waktu satu tahun, tercatat adanya tren penurunan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Rilis akhir tahun tersebut dipimpin langsung Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Cuncun Kurniadi, didampingi Wakapolresta AKBP Arwin Amrih W, serta jajaran pejabat utama Polresta Banjarmasin.
Kapolresta Banjarmasin melalui Kabag Ops Polresta Banjarmasin, AKP Supriyanto, menyampaikan bahwa secara umum gangguan kamtibmas pada 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024. Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif seluruh personel, termasuk optimalisasi peran Bhabinkamtibmas di tengah masyarakat.
"Penurunan ini menunjukkan upaya Polresta Banjarmasin dalam menjaga stabilitas keamanan berjalan cukup efektif,” ujar AKP Supriyanto, Selasa (30/12/2025).
Meski demikian, masih terdapat sejumlah kasus yang justru mengalami peningkatan dan menjadi sorotan sepanjang 2025. Kasus pemerkosaan dan pembunuhan tercatat meningkat sekitar 2 persen.
Sementara itu, kasus penganiayaan berat melonjak signifikan, dari 21 kasus pada 2024 menjadi 40 kasus di 2025.
Pada Januari 2025, publik dihebohkan dengan kasus pencabulan di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Selanjutnya, pada Februari terjadi penganiayaan berat di Kecamatan Banjarmasin Timur. Di pertengahan tahun, kasus terkait minyak atau bahan bakar minyak (BBM) juga sempat mencuat.
Memasuki Juni 2025, terungkap sejumlah kasus menonjol, di antaranya pembunuhan berencana, persetubuhan terhadap anak di wilayah Banjarmasin Timur, serta kasus pembunuhan lainnya. Menjelang akhir tahun, perhatian publik kembali tertuju pada pengungkapan kasus pembunuhan yang melibatkan oknum anggota kepolisian.
Selain kejahatan konvensional, peredaran narkoba juga menjadi perhatian utama. Jumlah kasus narkoba meningkat dari 220 kasus pada 2024 menjadi 270 kasus di 2025. Namun demikian, peningkatan tersebut dinilai sebagai indikator optimalnya kinerja pengungkapan oleh jajaran Polresta Banjarmasin.
“Hal ini menunjukkan anggota bekerja maksimal. Namun di sisi lain, juga menggambarkan bahwa peredaran narkoba masih marak,” jelas AKP Supriyanto.
Menariknya, pada 2025 Polresta Banjarmasin juga berhasil mengungkap kasus narkotika jenis ganja yang tidak ditemukan sama sekali pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, kasus kecelakaan lalu lintas di Kota Banjarmasin turut mengalami peningkatan, dari 58 kasus pada 2024 menjadi 66 kasus pada 2025. Kondisi ini menjadi salah satu fokus evaluasi ke depan.
Di tengah berbagai tantangan tersebut, Polresta Banjarmasin juga menorehkan prestasi nasional dengan meraih peringkat kedua terbaik se-Indonesia dalam lomba video Pamata.
Kapolresta Banjarmasin menegaskan, ke depan pihaknya akan terus menekan angka kriminalitas melalui berbagai pendekatan, mulai dari patroli rutin, bakti sosial, sosialisasi hukum, hingga pembinaan masyarakat melalui Bhabinkamtibmas.
“Upaya pencegahan dan kedekatan dengan masyarakat akan terus kami perkuat agar keamanan dan ketertiban di Kota Banjarmasin tetap terjaga,” pungkasnya.









