bakabar.com, CIANJUR - Dua bocah kakak beradik Sulis Nuralifa (11) dan Muji Nuraeni (8) putri dari pasangan suami istri (Pasutri) Arip dan Akikah warga Kampung Kaum, Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur ditemukan tewas tenggelam di saluran Curug Irigasi.
Kejadin tersebut berawal saat kedua bocah tersebut bermain dan berenang dengan dua orang tetangganya di saluran irigasi yang hanya berjarak 100 meter dari rumah korban, Senin (13/11) sekitar pukul 16.00 WIB.
Bocah-bocah tersebut sudah sering bermain dan berenang di saluran irigasi tersebut. Namun saat kejadian saluran irigasi sedang deras karena semalam diguyur hujan.
Baca Juga: Korban Tenggelam Sungai Mahakam Kaltim Ditemukan Meninggal
Bocah pertama yang meloncat ke sungai adalah Muji. Namun ternyata Muji tidak muncul lagi. Melihat adiknya tidak muncul, Sulis kakaknya berusaha menolong dengan meloncat ke dalam irigasi, Sulis juga tidak muncul lagi.
Hal itu membuat Farhan dan Fasha khawatir. Mereka lalu bergegas pulang untuk melaporkan ke ibu korban, Atikah. Mendapat laporan tersebut Atikah lansung berlari ke lokasi tempat kedua putrinya berenang.
Saat tiba di lokasi kejadian anaknya Sulis sudah mengambang dipermukaan. Sedangkan Muji adiknya tidak terlihat. Atikah langsung meloncat mencari Muji dan ditemukan tenggelam di dasar irigasi.
Baca Juga: Perahu Tenggelam di Sungai Mahakam Kukar, 1 Orang Hilang
Kapolsek Bojongpicung, AKP Erianto membenarkan adanya dua bocah yang tewas tenggelam, pihaknya menerima laporan dari warga setempat.
Saat polisi tiba di TKP, kedua bocah tersebut sudah berada di darat dan tim medis Puskesmas yang datang langsung memeriksa kedua korban dan menyatakan kedua korban sudah tidak bisa tertolong dan meninggal.
"Iya kejadiannya Senin sore, ketika kami datang ke TKP, kedua bocah tersebut sudah diangkat dari dalam sungai ke darat. Saat diperiksa tim medis, ternyata sudah meninggal," ujar Eri saat dihubungi bakabar.com, lewat sambungan telepon, Selasa (14/11).
Baca Juga: Bocah Tenggelam saat Berenang di Cianjur, Pencarian Masih Dilakukan
Menurut Eri, kedua korban langsung dibawa ke rumahnya oleh orang tua korban untuk segera dimakamkan.
"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kenyataan tersebut sebagai musibah. Kedua korban hari itu juga langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum," pungkasnya.