Melihat Nama Saranjana dari Perspektif Bahasa
Sementara itu, Dosen Pendidikan Sejarah dari Universitas Lambung Mangkurat, Mansyur, mengatakan asal-usul nama Saranjana bisa ditilik dari perspektif bahasa.
Nama Saranjana, Sarangjana, atau Serandjana dalam tulisan naturalis Belanda memiliki kesamaan toponim dengan Sarangtiung.
“Wilayah Saranjana ada di wilayah selatan Pulau Laut. Sementara daerah Sarangtiung di wilayah utara Pulau Laut. Bukan anomali. Apakah unsur kesamaan ini menunjukkan hubungan? Perlu pendalaman,” jelas Mansyur kepada bakabar.com, ditulis Senin (9/1).
Hal yang pasti, kata dia, keduanya menunjukkan tempat berupa ‘sarang.’ Pembuktian unsur kesejarahan dalam konteks lingua-historis hanya akan sampai di situ. Sebab, datanya terlalu minim.
Kendati begitu, Mansyur menjelaskan belum ada sumber yang menunjukkan adanya hubungan kedua wilayah ini. Artinya, pendapat ini sebatas berlandaskan pencocokan (cocoklogi) yang belum bisa mencapai taraf hipotesa.
Mansyur juga membandingkan nama Saranjana dengan kosakata India, "Saranjana" berarti tanah yang diberikan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan sejarawan India, S.D. Chaudhri dalam Indian Cases.
Dia menegaskan, pendapat yang kedua ini, lagi-lagi hanya bertaraf menjadi cocoklogi lantaran terbentur data. Belum pernah ditemukan peninggalan "wujud budaya" hasil indianisasi di Pulau Laut.