Regional

Sambut Pemilu 2024, AHY Ajak Muhammadiyah Pilih Pemimpin yang Adil dan Bijaksana

Pada hari ketiga road show safari ramadhan di Jawa Tengah. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahmi dengan pengurus Muhammadiyah

Featured-Image
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: apahabar.com / Fernando)

bakabar.com, SOLO - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak jajaran pengurus Muhammadiyah se-Solo Raya dapat memilih figur pemimpin yang dapat mengusung perubahan di Indonesia agar ke depan semakin baik.

Hal itu dapat terjadi jika pemimpin di masa depan yang terpilih merupakan representasi wakil rakyat yang amanah, adil dan bijaksana.

"Yang tidak hanya menyayangi sekelompok orang tapi menyayangi seluruh rakyat Indonesia," kata AHY saat bersilaturahim dengan pengurus Muhammadiyah se-Solo Raya di Embarkasi Haji Donohudan, Rabu (5/4).

Baca Juga: Demokrat Temanggung Minta Perlindungan Hukum dari Kudeta Kubu Moeldoko

Karena itu, jajaran pengurus Muhammadiyah se-Solo Raya perlu untuk bergandengan tangan menyongsong Pemilu 2024 mendatang.

Ajakan tersebut berkaitan dengan kondisi Indonesia saat ini yang menurut AHY Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan.

AHY menilai Muhammadiyah merupakan organisasi yang sangat penting di Indonesia. Tak hanya itu, Muhammadiyah juga memilih kiprah luar biasa terutama di sektor pendidikan dan juga kesehatan.

Baca Juga: Tanggapi KLB Moeldoko, Ketua DPC Demokrat Magelang Datangi PN

Kedua bidang tersebut, bagi AHY, selarasn dengan yang diperjuangkan Partai Demokrat selama ini.

Peran besar itu tidak hanya dimiliki Muhammadiyah, melainkan ormas Islam lain seperti Nahdlatul Ulama juga memiliki peranan yang tidak kalah penting.

"Sana sini sebetulnya banyak nafas perjuangan yang serupa dengan apa yang tengah Demokrat perjuangkan. Kita terus berupaya bersilaturahim dengan berbagai organisasi masyarakat," paparnya.

Baca Juga: Tanggapi PK KLB Demokrat, Moeldoko: Ora Ngerti Aku!

Karena itulah pentingnya menjalin komunikasi dan silaturahim. Dengan begitu ormas Islam dapat menitipkan pesan-pesan kebangsaan melalui partai politik.

"Ada hal-hal yang tidak bisa ditembus dengan partai politik. Itu halnya kenapa membutuhkan sinergi dan kolaborasi dengan ormas yang ada. Termasuk Muhammadiyah agar bisa diteruskan ke masyarakat lain," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner