bakabar.com, JAKARTA – Diyakini persaingan di Liga Champions musim 2021/2022 menjadi lebih sengit, setelah Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) menghapus aturan gol tandang.
Aturan gol tandang pertama kali diaplikasikan di babak gugur Piala Winnners 1965. Dalam aturan yang dipakai dalam pertandingan dengan sistem dua leg ini, gol tandang berarti ganda.
Apabila head to head dari dua pertandingan di dua leg seimbang, berarti klub yang mencetak gol tandang lebih banyak akan lolos ke babak selanjutnya.
Belakangan aturan tersebut dikeluhkan, sampai akhirnya UEFA mengumumkan bahwa aturan gol tandang tidak dipakai lagi di Liga Champions dan Liga Europa 2021-2022, Jumat (25/6).
Selanjutnya apabila head to head hasil pertandingan dua leg seimbang, pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu dan adu penalti.
UEFA berargumen bahwa aturan gol tandang malah membuat permainan menjadi defensif. Klub yang menjadi tuan rumah tidak berani terlalu menyerang, karena takut kebobolan.
“Statistik sejak pertengahan 1970 memperlihatkan tren selisih gol yang makin mengecil di antara kemenangan kandang dan tandang,” demikian penjelasan UEFA seperti dilansir BolaSport.
UEFA merinci selisih kemenangan kandang dan tandang dari 61 persen berbanding 19 persen, turun menjadi 47 persen berbanding 30 persen.
“Rata-rata gol yang dicetak di pertandingan kandang dan tandang juga mengalami tren serupa. Dari 2,02 gol kandang dan 0,95 gol tandang menjadi 1,58 gol dan 1,15 gol,” tambah UEFA.
UEFA juga mempertimbangkan ketidakadilan dari aturan gol tandang, seandainya pertandingan dua leg harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu.
Dengan aturan gol tandang, tuan rumah harus mencetak lebih banyak gol, apabila lawan bisa menjebol gawang mereka di perpanjangan waktu.
Uniknya terdapat banyak juara yang ditentukan aturan gol tandang. Sebut saja AC Milan, Barcelona dan Bayern Munich.
AC Milan yang menjadi juara Liga Champions 2002/2003, merasakan manfaat gol tandang di semifinal melawan Inter Milan.
Setelah berimbang 0-0 di leg pertama, AC Milan akhirnya lolos ke final setelah menahan Inter Milan 1-1.
Barcelona di edisi 2009/2009 juga merasakan situasi serupa di semifinal. Setelah ditahan Chelsea 0-0 di kandang sendiri, mereka lolos berkat skor 1-1 di markas lawan.
Sementara di babak 16 besar musim 2012/2013, giliran Bayern yang merasakan manfaat gol tandang.
Bayern sebenarnya menang 3-1 di kandang Arsenal. Lantas di rumah sendiri, FC Hollywood kalah 0-2 dan skor agregat menjadi 3-3.
Akan tetapi Bayern Munich yang berhak lolos ke perempat final, karena mencetak gol lebih banyak di kandang lawan.