bakabar.com, BANJARMASIN – Jajanan zaman dulu alias jadul mendominasi menu berbuka puasa di Pasar Wadai Ramadan Banjarmasin. Di sana, terdapat lebih dari 41 jenis jajanan khas Banjar. Selama sebulan penuh, Pasar Ramadan 1440 Hijriah berfokus di area Expo Taman Kamboja Banjarmasin.
Di balik itu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina optimistis perputaran uang di sana menyentuh angka miliaran rupiah.
“Selama 30 hari, mungkin saja miliaran. Namun kita tidak punya data resminya. Kita tunggu saja sampai selesai,” terang Ibnu usia meresmikan Pasar Ramadan di Taman Kamboja, Senin (6/5) sore.
Kepada pedagang, Ibnu meminta, harga kue ataupun makanan di sana harus terjangkau, hingga masyarakat tidak jera untuk datang berbelanja.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ehsan El Haque menambahkan, sebanyak 150 lapak atau stand disediakan pada tahun ini.
“Itu ditambah lebih dari 100 pedagang kaki lima yang kita beri tempat di sini berjualan,” tuturnya.
Keberadaan Pasar Wadai yang sudah lebih 30 tahun menambah warna pada event kegiatan wisata pada 2019. “Memang baru tahun ini bertempat di sini, biasa di sekitar Siring sungai Martapura,” paparnya.
Selain memacu geliat ekonomi Banjarmasin keberadaan Pasar Wadai diyakini mampu melestarikan budaya daerah.
“Jadi sangat besar perputaran ekonomi di sini, karena ribuan masyarakat berkunjung setiap harinya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, 41 jenis makanan khas Banjar disediakan; mulai dari kue masrubah, ipau, kararaban, tamparan tatak, bingka, katupat balamak dan lainnya.
"Ada makanan berat seperti Soto Banjar dan Nasi Astakona,” ujar Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Menurut Ibnu, jajanan atau takjil menjelang berbuka puasa khas Banjar ini mulai jarang terlihat.
“Mudahan mudahan dengan adanya 41 macam jajanan ini bisa memacu kunjungan wisatawan,” bebernya.
Baca Juga: Pasar Wadai Ajang Promosi Budaya Banjar
Baca Juga: Nuansa Islami Terasa di Pasar Ramadan Kamboja
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz F
