bakabar.com, TANGERANG - RSUD Tangerang angkat tangan. Mereka tak mampu menangani kasus obesitas Muhammad Fajri.
"Kami tidak memiliki dokter spesialis bedah digestif dan dokter spesialis kardiovaskuler," ujar Direktur Utama RSUD Tangerang, Taty Damayanty, Jumat (9/6) siang.
Dua spesialisasi itulah yang dibutuhkan untuk penanganan Fajri. Jika tidak, penanganannya bakal tak maksimal.
Baca Juga: Penderita Obesitas Tangerang Alami Gangguan Mobilitas
Kata Taty, mereka cuma punya sepuluh dokter spesialis. Lima penyakit dalam, dokter bedah ortopedik, patologi klinis, kulit, psikiater dan radiologi.
Karena itu, Fajri terpaksa harus ditransfer ke Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Di sana punya yang dibutuhkan.
"Untuk penurunan berat badan Fajri ini kami memerlukan bedah vaskuler karena kita lihat kakinya yang besar. Jadi dalam penanganannya membutuhkan dokter yang mengerti tentang pembuluh darah dan konsultasi anestesi terhadap pasien ini," ungkapnya.
Baca Juga: Niat Berangkat Berobat, Pria Obesitas di Tangerang Terjebak di Rumah
Lebih lanjut, untuk saat ini RSUD Tangerang terus melakukan penanganan dan tetap menjalankan perawatan. Kondisi kesehatan Fajri bisa dikatakan berangsur membaik dari tirah baring.
"Alhamdulillah Fajri masih dalam keadaan sadar dan bisa diajak bicara. Dia sekarang sudah bisa duduk, meski harus dibantu dan disanggah menggunakan bantal," tutupnya.