bakabar.com, JAKARTA – Salah satu kisah paling dramatis dalam sejarah Rusia ialah Revolusi Oktober, membawa perubahan revolusioner yang mengguncang pondasi politik dan ideologis.
Peristiwa yang terjadi di tengah-tengah Perang Dunia I ini, menjadi poin kritis dalam rangkaian Revolusi Rusia pada tahun 1917.
Sebelumnya, pada Februari di tahun yang sama, revolusi kal itu telah menggulingkan rezim Tsar dan mendirikan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh partai-partai liberal dan sosialis moderat.
Namun, eksperimen demokrasi ini gagal memenuhi harapan rakyat dan terus terlibat dalam perang yang menyedot sumber daya negara.
Kemudian, Revolusi Oktober menjadi panggung bagi kelompok Bolshevik yang dipimpin oleh Vladimir Lenin.
Baca Juga: Rekomendasi Film Horor di Netflix, Temani Malam Jumat Makin Mencekam
Pada malam 25 Oktober 1917 menurut kalender Julian, atau 7 November 1917 menurut kalender Gregorian, pasukan Bolshevik melancarkan serangan terkoordinasi di sejumlah titik strategis di Petrograd, termasuk Keraton Musim Dingin dan benteng-benteng utama.
Dalam serangan yang relatif cepat dan efisien, mereka merebut kendali penuh, mengumumkan kemenangan Bolshevisme, dan mengakhiri masa pemerintahan sementara.
Baca Juga: Lupin Season 3 Sudah Gentayangan, Kisah Pencurian Penuh Teka-teki dan Drama Emosional
Revolusi ini membawa Lenin dan Bolshevik ke tampuk kekuasaan, membuka jalan bagi pendirian Negara Soviet.
Keputusan untuk menarik Rusia dari Perang Dunia I juga diumumkan, mengakhiri keterlibatan negara ini dalam konflik global.
Seiring berjalannya waktu, Revolusi Oktober menjadi tonggak awal bagi pembentukan Uni Soviet, yang tumbuh menjadi negara komunis terbesar di dunia.
Dampak revolusi ini meluas tidak hanya di Rusia, tetapi juga di seluruh dunia.
Baca Juga: G30S PKI, Sejarah Kelam Terguncangnya Nasionalisme Indonesia
Ideologi komunis Bolshevik membentuk dasar dari perkembangan politik dan ideologis global.
Termasuk membuka babak baru dalam sejarah politik dan memicu perubahan sosial yang mendalam.
Revolusi Oktober tetap menjadi titik fokus dalam studi sejarah modern, merajut narasi yang membentuk dunia kita hingga saat ini.