bakabar.com, BATULICIN – Pemkab Tanah Bumbu turut memperingati Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS).
Penanaman simbolis 300 bibit batang pohon dilakukan di kawasan wisata Goa Liang Bangkai, Kecamatan Mantewe, Jumat (25/10).
Penanaman pohon itu merupakan bentuk menjaga kelestarian dan keseimbangan dalam program revolusi hijau atau rehabilitasi hutan dan lahan.
“Kegiatan ini turut meningkatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lahan secara optimal, dengan tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem di Kalsel,” ucap Asisten Bidang Pemerintahan, Mariani saat menyampaikan pesan Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor.
Kerusakan ekosistem selalu berdampak buruk bagi lingkungan.
Mengingat dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat ini sudah dirasakan masyarakat sepanjang musim kemarau tahun ini.
Selain itu, potensi bencana banjir dan tanah longsor juga menjadi ancaman serius sekaligus ancaman saat musim penghujan tiba. Selain berdampak langsung pada warga, bencana ini juga berdampak kerusakan lingkungan.
“Ini sangat merugikan, kerena aktivitas sosial dan ekonomi, warga dan lingkungan saling bergantung satu sama lain,” terangnya.
Mariani menyebut, lahirnya program revolusi hijau sebagai respon untuk mengurangi luasan lahan kritis dan pemulihan daerah aliran sungai serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.
“Program ini sudah dirancang sebagai gerakan berkelanjutan yang strategis ditingkat nasional,” jelasnya.
Selain itu, keberhasilan gerakan ini sangat bergantung pada partisipasi seluruh pihak, mulai dari pemerintah kabupaten/kota maupun aktivis lingkungan atau lapisan masyarakat.
“Melalui gerakan ini, saya mendorong partisipasi semua warga untuk terus melibatkan diri dalam revolusi hijau,” tandasnya.
Reporter: Ahc21
Editor: Fariz Fadhillah