liga 1

Respons Komite Wasit PSSI Soal Wasit Jepang Pimpin Liga 1

Anggota Komite Wasit PSSI Jimmy Napitupulu buka suara terkait kedatangan wasit Jepang hadir memimpin laga di Liga 1 Indonesia.

Featured-Image
Salah satu wasit asal Jepang, Yusuke Araki yang memimpin laga Persita Tangerang vs Persikabo 1973 di pekan ke-22 Liga 1. Foto: dok. PSSI

bakabar.com, JAKARTA - Anggota Komite Wasit PSSI Jimmy Napitupulu buka suara terkait kedatangan wasit Jepang hadir memimpin laga di Liga 1 Indonesia agar mengurangi keputusan kontroversi.

Sebelumnya, pada laga Persita Tangerang bentrok dengan Persikabo 1973 pekan lalu di pimpin oleh dua wasit asal Jepang.

Jimmy mengungkapkan, hal tersebut berdasarkan permintaan PSSI kepada Wakil Komite Wasit Yoshimi Ogawa untuk menghadirkan wasit Jepang di Liga 1 Indonesia.

"Kita sambut positif ya ini merupakan permintaan kita kepada Yoshimi Ogawa untuk menghadirkan wasit Jepang," ungkap Jimmy Napitupulu saat dihubungi bakabar.com, Selasa (12/12).

Baca Juga: Kata Ketum PSSI Soal Wasit Jepang Pimpin Dua Pertandingan Liga 1

Selain itu Jimmy menyebutkan bahwa kolaborasi antara wasit Jepang di Liga 1 Indonesia seharusnya sudah terjalin sejak Juli.

Namun, hal tersebut tidak terealisasikan sebab J-League juga masih berjalan dan membutuhkan wasit untuk memimpin laga pada kompetisi tersebut.

"Dari bulan Juli ya karena kompetisi J-League masih berjalan belum bisa mereka kumpulkan, karena sudah selesai mereka bisa bergabung," tuturnya.

Adapun tujuan tersendiri untuk mendatangkan wasit lokal untuk mengedor semangat dan motivasi para wasit lokal memimpin laga.

Baca Juga: Wasit Masih Belajar Teknologi VAR, Kapan Diterapkan di Liga 1?

"Tujuan kita untuk mendatangkan mereka untuk menambah spirit wasit lokal dan merubah suasana," jelasnya.

Belakangan ini keputusan kontroversial di pertandingan Liga 1 masih menjadi penyakit di kompetisi sepak bola nasional.

Dengan kehadiran wasit tersebut Jimmy berharap  dapat mengedukasi wasit lokal untuk terhindar dari keputusan yang kontroversi.

"Betul, mereka juga bisa belajar agar tidak mengeluarkan keputusan berdasarkan dengan feeling namun berdasarkan consideration," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner