Sport

Resmi Latih Barcelona, Xavi Hernandez Bakal Lebih Menuntut Pemain

apahabar.com, BARCELONA – Resmi menjadi pelatih Barcelona, Xavi Hernandez akan lebih banyak menuntut pemain menjalankan aturan…

Featured-Image
Xavi Hernandez resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Barcelona di Stadion Nou Camp, Selasa (9/11). Foto: Liputan6

bakabar.com, BARCELONA – Resmi menjadi pelatih Barcelona, Xavi Hernandez akan lebih banyak menuntut pemain menjalankan aturan yang dibuat pria berusia 41 tahun ini.

Barcelona resmi memperkenalkan Xavi sebagai pengganti Ronald Koeman, Selasa (9/11). Mantan pemain tengah ini dikontrak sampai 2023 dengan opsi perpanjangan setahun.

Kedatangan Xavi menumbuhkan harapan baru, mengingat Barcelona dalam tren buruk. Tidak hanya di Liga Spanyol, hasil minor juga terhadi di Liga Champions.

Xavi pun diharapkan bisa membangkitkan Barcelona lagi dengan gaya tiki-taka yang menjadi ciri khas mereka, bukan lewat permainan monoton selama ditangani Ronald Koeman.

Selama dilatih Koeman, Barca terlalu mengandalkan serangan dari dua sisi lapangan dan umpan crossing guna membahayakan gawang lawan.

Dari 12 pertandingan, Barcelona merupakan klub Liga Spanyol yang paling banyak melepas crossing hingga 24 kali. Ironisnya Koeman jarang memasang penyerang bertipe target man guna menyongsong umpan silang.

Namun demikian, Xavi Hernandez tidak akan memfokuskan gaya bermain dalam periode awal melatih Barcelona.

Xavi akan membuat sejumlah aturan untuk mendisiplinkan semua pemain, sehingga bisa mengikuti apapun instruksi yang diberikan.

“Pekerjaan yang terpenting sekarang adalah harus membuat aturan dan menuntut lebih dari diri sendiri,” tegas Xavi seperti dilansir Detik

“Selanjutnya kami baru bisa bicara soal nilai, rasa hormat dan sikap. Setelah semuanya diperbaiki, kami akan menangani gaya bermain menyerang dan bertahan,” sambungnya.

Tentang tiki-taka yang diharapkan penggemar Barcelona, Xavi sudah memikirkan rencana itu jauh sebelum memutus kontrak dengan Al Sadd.

Xavi sendiri fleksibel dalam penerapan formasi, ketika melatih Al Sadd. Meski formasi dasar tetap 3-4-3, beberapa kali klub Liga Qatar ini bermain denan 4-3-3, 4-2-3-1, hingga 3-4-2-1.

“Ide permainan saya sama dengan Johan Cruyff. Bek pertama adalah striker dan penyerang pertama diperankan kiper. Kami harus bekerja keras menekan lawan dan dan mendominasi ball possesion,” imbuhnya.

“Saya bukan hanya ingin bersikap tegas dengan aturan yang dibuat. Saya mencoba membantu pemain secara personal maupun profesional,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner