bakabar.com, DEPOK - Relawan Jaringan Rakyat untuk Ganjar atau yang dikenal sebagai Juragan akan fokus berjuang di Jawa Barat dan Banten mengakui elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) yang diusung PDIP di Provinsi Jawa Barat dan Banten tergolong kecil.
Dewan Pembina Relawan Juragan, TB Hasanuddin mengungkapkan dalam kondisi tersebut pihaknya akan terus menggenjot elektabilitas Ganjar di kedua provinsi tersebut. Salah satunya dengan mendeklarasikan simpul relawan di dua Jabar dan Banten.
"Deklarasi relawan Juragan dideklasikan di provinsi Jabar, Banten, Kab. Pandeglang dan sekarang ini di Kota Depok, nanti akan terus bergerak di 27 kab/kota di Jawa Barat dan 8 kab/kota di Banten. Kami fokus di 35 kab/kota Jawa Barat dan Banten," kata TB. Hasanuddin di Depok, Minggu (4/6).
Baca Juga: Relawan Juragan di Depok Deklarasi Pemenangan Ganjar Pranowo
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, TB Hasanuddin menilai dalam Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 capres PDIP relatif kurang kuat di Jawa Barat dan Banten. Karena alasan itu, ia ingin menggenjot elektabilitas Ganjar di kedua provinsi tersebut.
"Kami fokus di dua provinsi ini, tapi kami juga akan ada di Lampung, let's say. Kita konsentrasi dulu di Jawa Barat dan Banten," ungkapnya.
Kombinasi PDIP-PPP
Ia bersyukur atas inisiatif dari Mohammad Sholeh selaku Ketua Relawan Juragan Wilayah Kota Depok dan Bendahara DPC PDIP Kota Depok Yuni Indriany mengadakan deklarasi Relawan Juragan di Depok.
"Beliau (Muhammad Soleh) hijau (PPP) dan saya bersama Ibu Yuni merah (PDIP), kombinasi yang baik antara hijau dan merah sesuai dengan fatsun kita di atas bahwa PDIP dan PPP akan berjuang memenangkan Ganjar," ungkap Hasanuddin.
Saat ini pihaknya tidak berbicara target, namun relawan Juragan akan bergerak secara silent atau diam-diam, door to door dan akan membuat posko di 11 kecamatan yang ada di Depok.
Baca Juga: Hangat di Depok, Kaesang Pilih Solo! Sleman Juga Boleh
"Nanti posko itu akan didirikan oleh beliau-beliau ini (Sholeh dan Yuni), dan dari posko itu akan bergerak ke kelurahan-kelurahan, mungkin kita tidak hiruk-pikuk, kita akan bergerak di pinggiran," katanya.
Pihaknya memilih pergerakan silent karena akan door to door untuk menyampaikan visi dan misi Ganjar Pranowo, serta agar masyarakat cerdas dalam memilih calon presidennya.
"Itu yang dimaksud gerakan silent, kami tidak bergerak rombongan, pakai pengeras suara, pakai TOA dan lain sebagainya, mengganggu orang-orang, lalu lintas dan sebagainya itu yang disebut sebagai silent," paparnya.
Menurut Anggota DPR RI ini, gerakan silent merupakan yang paling efektif, seperti tentara melaksanakan operasi teritorial. "Jadi masuk ke dalam target kita," ucap TB Hasanuddin.
