Bencana Banjir

Rel Kereta Api Jalur Utara Semarang Masih Terendam Banjir

PT Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang mencatat masih terdapat dua titik rel yang terendam banjir di petak antara Stasiun Semarang T

Featured-Image
Kondisi depan Stasiun Semarang Tawang yang masih terendam banjir, Minggu. (Foto: Antara)

bakabar.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang mencatat masih terdapat dua titik rel yang terendam banjir di petak antara Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Alastuwa di Jawa Tengah hingga Minggu pagi (1/1).

"Hingga pukul 07.00 WIB masih terdapat genangan di KM 2+2 sampai 4+6 jalur hilir masih ketinggian 29 cm, sedangkan di KM 2+4 sampai 4+4 jalur hulu ketinggiannya 28 cm," kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko seperti dilansir Antara, Minggu (1/1).

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, KAI: Tiket Kereta Terjual Hingga Puluhan Ribu

Ixfan menyebut dengan kondisi tersebut membuat beberapa kereta masih bisa melintasi lokasi banjir meski dengan kecepatan terbatas. Hal itu juga didukung dengan lokomotif khusus yang memang memiliki kemampuan untuk melintas dalam kondisi rel yang terendam air.

Ia menambahkan upaya untuk mengurangi genangan air di sekitar area Stasiun Semarang Tawang yang terendam banjir dilakukan sejak Sabtu (31/12).

"Seluruh pompa dan tambahan pompa portabel juga sudah dioperasikan, tapi memang debit hujan yang turun tidak sebanding dengan kondisi saluran pembuangan," katanya.

Baca Juga: Dorong Penggunaan Kereta Api, DJKA Alokasikan Subsidi Hingga Rp2,5 Triliun

Banjir yang terjadi, lanjur dia, juga berdampak terhadap jadwal keberangkatan maupun kedatangan kereta.

"PT KAI menyampaikan permohonan maaf dan terus berupaya untuk menormalkan perjalanan kereta api," katanya.

Ia menuturkan bagi calon penumpang yang membatalkan perjalanannya dipersilakan untuk mengembalikan tiket dengan ganti 100 persen.

Banjir menggenangi wilayah Semarang dan sekitarnya akibat hujan yang turun sejak Jumat (30/12) hingga Sabtu (31/12).

Editor


Komentar
Banner
Banner