Rehabilitasi Dan Restorasi Mangrove

Rehabilitasi dan Restorasi Mangrove untuk Pembangunan Berkelanjutan

Memasuki Decades of Action, aksi kolektif sangat penting menjadi motor penggerak bagi multi-pihak dalam pencapaian SDGs khususnya aksi mitigasi dan adaptasi.

Featured-Image
Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), Klaster Filantropi Lingkungan Hidup & Konservasi (KFLHK), Belantara Foundation selaku Ketua KFLHK, Climateworks Center dan KADIN Indonesia menyelenggarakan Mangrove Coffee Talk bertajuk Menilik Rehabilitasi dan Restorasi Mangrove untuk Perubahan Iklim di Jakarta, Rabu (31/5/2023). Foto: PFI

bakabar.com, JAKARTA - Memasuki Decades of Action, aksi kolektif sangat penting menjadi motor penggerak bagi multi-pihak dalam pencapaian SDGs khususnya terkait aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Salah satu aksinya melalui program rehabilitasi dan restorasi mangrove.

Luas lahan mangrove di Indonesia tercatat sebagai yang terbesar dan paling produktif di dunia, yaitu sekitar 3,4 juta hektar atau sekitar 20 persen daril luas lahan mangrove di dunia. 

Wakil Ketua I Komite Tetap Pengendalian dan Evaluasi DAS, Hutan Lindung dan Mangrove KADIN Indonesia Chintya Dian Astuti menjelaskan mangrove memiliki potensi luar biasa sebagai salah satu mitigasi berbasis alam untuk perubahan iklim.

Untuk itu, kata Chintya, sinergi antara lembaga filantropi dan sektor swasta menjadi esensial dan penting sekaligus menjadi kekuatan besar dalam menyelesaikan tantangan iklim serta pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Kalsel Tanam 7.000 Bibit Mangrove

"Salah satu aksinya melalui program rehabilitasi dan restorasi mangrove," ujar Chintya pada Mangrove Coffee Talk yang digagas Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), dikutip Selasa (6/6).

Pada Desember 2022 lalu, PFI dan KADIN Indonesia berkomitmen mendorong terciptanya aksi kolektif filantropi dan sektor swasta agar berkontribusi dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Aksi kolektif itu ditandai dengan penetapan area intervensi sekaligus Piloting Project Mangrove KADIN Indonesia yaitu di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur dengan program bernama IMPACT.

Baca Juga: Peringatan Hari Lingkungan Hidup, Uji Emisi Hingga Menanam Mangrove

"Program tersebut diinisiasi oleh PT Indika Energy Tbk. dan di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat yang digagas oleh PFI dan KFLHK," kata Chintya. 

Penyadartahuan dan edukasi terkait aspek penting rehabilitasi dan restorasi mangrove terus dilakukan kepada seluruh pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, KADIN Indonesia, PFI, dan Klaster Filantropi Lingkungan Hidup & Konservasi (KFLHK) mengajak dan mendorong anggotanya untuk berbagi pengalaman, memetakan kontribusi dan kolaborasi agar tercipta program rehabilitasi dan restorasi mangrove secara berkelanjutan.

“Harapannya, melalui kegiatan itu akan tersusun sebuah rencana aksi yang lebih konkrit, inklusif dan progresif serta pendanaan secara gotong-royong bersama antara lembaga filantropi dan sektor swasta”, papar Chintya.

Baca Juga: Budi Daya Mangrove, DEN: Wujudkan Target NZE 2060

PFI, KFLHK dan Belantara Foundation, Climateworks Center dan KADIN Indonesia menyelenggarakan Mangrove Coffee Talk bertajuk Menilik Rehabilitasi dan Restorasi Mangrove untuk Perubahan Iklim di Jakarta.

Kegiatan itu bertujuan untuk mengarusutamakan ko-kreasi dan kolaborasi aksi kolektif multi-pihak untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs dan agenda perubahan iklim.

Juga mengedukasi terkait aspek penting rehabilitasi dan restorasi mangrove kepada seluruh pemangku kepentingan, memaparkan praktik baik mengenai aksi kolektif rehabilitasi dan restorasi mangrove serta mendiskusikan potensi pilot project serta rencana tindak lanjut antara KADIN Indonesia, PFI, dan KFLHK.

Editor
Komentar
Banner
Banner