bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) melaksanakan penanaman mangrove sebanyak 7.000 bibit saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut.
“Penanaman ribuan bibit mangrove adalah aksi nyata terhadap pengelolaan lingkungan untuk mewujudkan revolusi hijau,” kata Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, di Kabupaten Tanah Laut, Senin (5/6).
Ia mengajak seluruh pemerintah kabupaten dan kota mengimplementasikan pengurangan emisi karbon sebagai upaya menjaga lingkungan yakni dengan menanam mangrove.
Senada, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel Hanifah Dwi Nirwana mengungkapkan penanaman mangrove dilakukan secara serentak pada 13 kabupaten dan kota.
Baca Juga: Peringatan Hari Lingkungan Hidup, Uji Emisi Hingga Menanam Mangrove
“7.000 bibit mangrove ini berasal dari kelompok nelayan setempat yang kami bina untuk menghasilkan ribuan bibit mangrove berkualitas,” katanya lagi.
Penanaman mangrove di Desa Sungai Bakau, kata dia, karena wilayah tersebut kerap dilanda abrasi, bahkan mengikis hingga ke tepi jalan aspal. Menurutnya, menjaga ekosistem laut seperti di pinggir pantai cukup penting sebagai upaya mencegah abrasi dan mengurangi pemanasan global.
Ia menambahkan, persiapan pelaksanaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tersebut dimulai dari aksi membersihkan sampah plastik di pesisir pantai.
Kepala Dusun II, Desa Sungai Bakau Misransyah mengatakan penanaman yang dilaksanakan sudah sesuai dengan kondisi di laut.
Baca Juga: Budi Daya Mangrove, DEN: Wujudkan Target NZE 2060
“Sekarang lagi musim surut, jadi tanaman mangrovenya pasti cepat menyebar,” katanya lagi.
Menurut Misransyah, penanaman mangrove memang seharusnya dilaksanakan saat musim surut air laut seperti bulan ini, sehingga lebih cepat tumbuh.