bakabar.com, SURABAYA - Siapa yang tak mengenal serial netflix yang booming,Gadis Kretek? Serial pertama di Indonesia yang diangkat dari novel dengan judul yang sama ini tuai pujian dari para pembaca dan sineas Indonesia.
Ratih Kumala, perempuan penulis novel sekaligus skenario serialnya ternyata juga mengagumi kretek Indonesia. Selama empat tahun melakukan riset untuk novel dan serialnya, Ratih mengaku semakin jatuh cinta pada kretek.
Kecintannya pada dunia kretek dibuktikan dengan ratusan bungkus kretek penuh sejarah yang sudah dia koleksi sejak 2008 silam.
"Karena awalnya itu dari riset kemudian karena aku butuh referensi visual, dulu awalnya beli-beli aja. Tapi lama-lama kok jadi banyak gitu. Dan kebiasaan mengoleksi, sampai sekarang itu terjadi. Aku masih koleksi itu semua," katanya saat ditemui bakabar.com, Sabtu (16/12).
Ratusan bungkus kretek yang dikoleksi oleh perempuan kelahiran Jakarta ini jarang ditemui untuk zaman sekarang. Pasalnya, dia mengaku mendapatkan koleksi itu dari berbagai kota yang kini kebanyakan sudah tidak diproduksi.
Sekitar 150-an bungkus kretek yang dia koleksi mayoritas merupakan produk asli Indonesia, khususnya Jawa. Selain dari segi desainnya yang menurutnya unik, bungkus kretek yang dia dapat juga penuh dengan nilai historis
"Ada sih beberapa teman luar negeri datang terus mereka ngasih rokok, ini nih souvernir. Kalau aku pribadi, yang aku cari adalah rokok kretek, kebanyakan pulau Jawa. Karena setiap daerah yang kecil-kecil itu brand kretek yang sebetulnya tidak beredar di daerah yang lain. Dan aku suka dengan desainnya," imbuhnya.
Salah satu bungkus kretek yang menurutnya sangat memorable adalah merek Retjo Pentung. Salah satu produk yang sempat berkembang pesat tahun 1990-an di Tulungagung, Jawa Timur dan didirikan oleh pengusaha bernama Soemiran Kaartodiwiryo.
"Yang aku tidak bisa lupa nyarinya susah banget itu merek Retjo Pentung. Sekarang sudah tidak ada produksinya. Dulu di depan pabrik itu ada patung Retjo Pentung yang gede banget sekarang patungnya di tempat di Romo Sindu," jelas istri dari penulis Eka Kurniawan tersebut.
Ratih bahkan sempat berpikir untuk menyumbangkan beberapa koleksi agar bisa dipajang di Museum Kretek, Kudus. Di mana museum tersebut juga masuk dalam scene serial Gadis Kretek.
"Kemarin ketika ketemu teman-teman dari museum kretek, terpikir apa aku sumbangkan ke mereka (bungkus kretek), tapi ternyata aku masih sayang dengan itu semua. Jadi mungkin suatu hari nanti kalau udah nggak sanggup memelihara, aku akan sumbangkan ke Museum Kretek," pungkasnya.