bakabar.com, TANJUNG – Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) menggelar rapat kerja teknis, Selasa (16/2) di Aula Tanjung Puri, Setda Kabupaten Tabalong.
Rapat ini dibuka Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani dengan dihadiri Direktur PDAM Abdul Bahid beserta jajarannya, sejumlah kepala SKPD, para pengembang perumahan, dan undangan lainnya.
Hadir pula sebagai narasumber, BPKP Perwakilan Provinsi Kalsel, Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalsel dan Dinas PUPR Tabalong.
Dalam laporannya, Direktur PDAM Tabalong Abdul Bahid mengatakan, dengan terlaksananya rapat kerja teknis ini kami berharap ada suatu rencana dan menyamakan persepsi beserta alokasi anggaran baik yang bersumber APBN, APBD maupun dari internal PDAM agar target yang termuat dalam rencana bisnis PDAM Tabalong tahun 2020-2024 bisa terwujud.
Kaitannya dengan tiga permasalahan PDAM, yaitu tingkat kebocoran air diharapkan menjadi 20 persen sesuai amanah Menteri Pekerjaan Umum No 20 Tahun 2006 tentang batas maksimal kebocoran air bersih untuk perusahaan air minum.
Kualitas air menjadi 80 persen sesuai amanah Permenkes No 492 Tahun 2010. Cakupan pelayanan PDAM Tabalong pada tahun 2024 sesuai rencana bisnis menjadi 55 persen dan berdasarkan proyeksi rencana bisnis untuk mencapai cakupan pelayanan menjadl 55 persen itu dibutuhkan dana sebesar Rp 130 miliar lebih.
“Kami memohon kepada semua stake holder khususnya kepada Balai Wilayah Sungai Kalimantan ll, BaIai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalimantan Selatan, Dinas PUPR Tabalong untuk bisa mendukung dan membantu PDAM agar bisa mewujudkan target dari Rencana Bisnis yang merupakan Brakedown dari rencana induk sistem penyediaan air minum Kabupaten Tabalong,” kata Abdul Bahid.
Apalagi kalau dikaitkan dengan persiapan perpindahan lbukota Nasional Kabupaten Penajam Paser, maka Kabupaten Tabalong akan menjadi daerah penyangga dan pintu gerbang ibu kota Negara yang tentunya harus siap di semua hal, tidak terkecuali penyediaan air bersih, baik untuk konsumsi penduduk maupun untuk kebutuhan industri.
“Nantinya ketika orang melihat dan memandang Kabupaten Tabalong sudah menjadi orang melihat dan memandang potret Kalimantan Selatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani meminta PDAM Tabalong ini harus memang keluar dari zona nyaman bahkan zona ‘aman’.
Rapat ini harus mengeluarkan satu pemikiran pengembangan untuk perbaikan pelayanan PDAM.
“Termasuk pemikiran bagaimana upaya meninggikan tempat IPA (Instalasi Pengolahan Air) supaya jangan terendam banjir, kita harapkan ada dukungan dari balai sungai,” kata Bupati Anang.