Bianglala Pamekasan

Rantai Bianglala di Pamekasan Putus, Pengunjung Histeris

Rantai bianglala putus di Pasar Malam Sadengdeng, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Featured-Image
Tangkapan layar video rantai bianglala putus hingga membuat pengunjung histeris di pasar malam Sadengdeng Pamekasan, Madura.

bakabar.com, PAMEKASAN - Rantai bianglala putus di Pasar Malam Sadengdeng, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Peristiwa itu terekam dalam video berdurasi 29 detik. Dalam video itu tampak sejumlah anak terjebak di dalam keranjang bianglala.

Mereka panik hingga menangis. Sementara pengunjung di sekitar lokasi berteriak histeris.

Baca Juga: Rombongan Drumband Terguling di Pamekasan, Korban Kritis dan Gagal Tampil

Berdasar informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (29/8) pukul 20.30 WIB. Rantai bianglala yang putus menyebabkan wahana terus berputar-putar dan tidak bisa dikendalikan.

"Korban tidak ada. Alhamdulillah masih aman," ujar joki bianglala, Tri, Rabu (30/8) siang.

Sebagai informasi, lahan pasar malam Sadengdeng Pamekasan adalah milik Kodim 0826 Pamekasan.Karenanya, Dandim Letkol Inf Ubaydillah turut menanggapi video viral tersebut selaku penyedia tempat.

Pihaknya mengatakan telah memanggil pemilik bianglala untuk dimintai keterangan. Serta meminta agar pemilik memperbaiki wahana yang rusak tersebut.

"Kalau dia (pemilik bianglala) mengganti dengan rantai yang baru, silahkan saja dioperasikan lagi. Tapi kalau tidak, akan kita hentikan," katanya.

Baca Juga: ISPA dan Diare di Pamekasan Masih Tinggi, Masyarakat Diimbau Waspada

Dandim mengklaim bahwa aktivitas pasar malam selalu dikroscek sebelum wahana permainan dioperasikan. Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Hampir tiap hari kita melakukan pengecekan secara spesifik, terutama wahana yang bahaya," terangnya.

Mengenai peristiwa tersebut, dia mengatakan bahwa hal itu terjadi karena diluar kendali.

"Jadi, bagi masyarakat yang merasa was-was lebih baik jangan dimainkan, itu saja," terangnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner