Tak Berkategori

Ramai Bersepeda, Goweser Sejati Kudu Tau Ini !

apahabar.com, BANJARBARU – Jangan ngaku goweser sejati kalau masih pilih pilih track. Pasalnya, bagi goweser sejati,…

Featured-Image
Pengurus sekaligus pembina atau pelatih atlet di ISSI Banjarbaru, Yuliansyah. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU – Jangan ngaku goweser sejati kalau masih pilih pilih track. Pasalnya, bagi goweser sejati, semua track menantang dan menarik.

Contohnya track arah Riam Kiwa, ini dinilai salah satu penggiat gowes di Banjarbaru, Yuliansyah sebagai track dengan medan yang paling menantang.

“Medannya dari semua yang sudah saya datangi, yang paling menantang menurut saya. Sebenarnya ke daerah ini yang belum dibuka, daerah bunglai atas jadi lewat Jalan Trans antara Kabupaten Banjar sampai ke arah Batulicin jalan tembusnya nanti ke daerah Riam Kiwa," ujarnya kepada bakabar.com, Rabu (5/8) siang.

Disana, lanjutnya jika ditempuh dari Banjarbaru sampai kembali ke Banjarbaru lagi, bisa mencapai 120 kilometer.

“Dengan tracknya luar biasa dan elevasinya sampai 1700 itu sampai ketemunya hampir 120 kilo pakai MTB jadi itu cukup menantang dari tanjakannya, turunannya batu-batu cadas nya itu semua dapat disitu, sampai air terjunnya juga ada itu disitu,” ungkap H. Yuli, sapaan akrabnya.

Namun, menurut H. Yuli, track yang menurutnya paling menantang belum tentu sama yang dirasakan oleh goweser lainnya. Karena bagi para goweser sejati, dapat menaklukkan medan di track apapun adalah kebahagiaan tersendiri.

Sejatinya, tiap track memiliki tantangan yang berbeda beda. Sehingga tidak semua goweser dapat dikatakan penghobi atau pesepeda sejati jika belum merasakan itu.

“Pesepeda yang memang benar hobi akan menikmati semua tantangan dalam track, tapi jika pesepeda musiman mungkin hanya sekedar say hello,” terangnya.

Goweser sejati ini, katanya, juga tidak pilih pilih track. “Kalau penghobi mereka tidak pilih-pilih track, semuanya mereka senang tapi kalau yang musiman mereka pilih-pilih track apalagi paling-paling gubernuran kalau kita sih campur semua,” ucapnya.

Yang artinya bagi goweser sejati, mereka menikmati keseluruhannya, mulai dari petualangannya hingga rekreasinya.

“Dalam artian jalur apapun kita senang ya namanya penghobi,” ungkap penggiat gowes Banjarbaru itu.

Belasan tahun berkecimpung di hobi bersepeda, kini H. Yuli dipercayai sebagai pelatih atau pembina atlet di Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banjarbaru.

“Saya mekanik di ISSI dan sebagai pelatih juga bagi atlet MTB Banjarbaru,” bebernya.

Yang mana menurutnya, sejak 2008 ia menekuni hobi ini, belum sekalipun mengalami kecelakaan yang fatal.

Namun kecelakaan kala event pernah ia temui pada peserta gowes lain.

“Kemarin itu ada beberapa kejadian jatuh dari sepeda karena faktor kelelahan dan kadang-kadang kita mau gaya-gayaan akhirnya terjadi yang tidak diinginkan hingga dibawa ke rumah sakit sampai ada yang patah,” ungkapnya.

Untuk itu, dengan pengalaman selamat dan aman dari puluhan track yang pernah ia lalui, disampaikan kepada atlet yang dilatihnya.

“Yang penting MTB itu dia harus menguasai sepedanya itu sendiri baru setelah nanti ke medannya,”jelas H. Yuli.

Saat ini sendiri, jumlah komunitas sepeda yang resmi terdaftar katanya ada sekitar 50 an, namun itu diluar dari komunitas yang belum terseleksi atau komunitas yang baru bermunculan.

Sehingga diprediksinya jumlah komunitas sepeda di Kalsel capai ratusan.

“Dulu waktu kami mengadakan seleksi ISSI ada sekitar 60 komunitas yang mendaftar seleksi atlet Banjarbaru jadi kita terlibat di ISSI Banjarbaru untuk pencarian bibit-bibit sepeda jadi tidak hanya sekedar hobi,” katanya.

Yang nantinya bibit-bibit baru tersebut dipersiapkan menjadi atlet. Saat ini, dua atlet telah terjaring untuk mewakili ke kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua.

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner