Pengembangan Industri Smelter

Raksasa Smelter Indonesia Bidik Nikel Pomala-Morowali

Teranyar, raksasa nikel satu ini mengeksekusi transaksi afiliasi dengan pemegang saham perseroan Vale Canada Limited (VCL).

Featured-Image
Direktur Utama Vale Indonesia, Febriany Eddy. Foto: Dok.Vale via CNBC

Sama halnya dengan pembelian saham VCL di BNSI. Di mana BNSI akan menjadi perusahaan pelaksana proyek pengembangan fasilitas pengolahan nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Informasi tambahan, VCL adalah pemegang saham utama INCO dan merupakan pemilik 4.351.403.820 saham pada perseroan atau sebesar 43,79% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

Sekelebat tentang INCO, sejatinya perusahaan ini sebelumnya bernama PT International Nickel Indonesia Tbk. Namun, setelah diakusisi oleh Vale Canada Limited, namanya pun berubah.

Vale S.A merupakan pengendali dari perusahaan Vale Canada Limited. Di mana Vale S.A bermarkas di Brasil. Vale S.A didirikan berdasarkan hukum Republik Federal Brasil.

Sebelumnya, Vale yang bermakas pusat di Brasil pertama kali didirikan pada 1 Juni 1942 bernama Companhia Vale do Rio Doce (CVRD) yang merupakan perusahaan milik negara Brasil.

Pada saat itu, Brasil berada di bawah tekanan untuk memasuki Perang Dunia II, didirikan melalui penggabungan dua perusahaan yang ada.

Yakni, Companhia Brasileira de Mineração e Siderurgia S. A., dan Itabira de Mineração, CVRD akan mampu meningkatkan pasokan bijih besi ke industri perang Amerika Serikat (AS) dalam perang melawan Nazi.

Editor


Komentar
Banner
Banner