Sindikat Narkoba Internasional

Raja Narkoba Fredy Miming Masih di Banjarmasin Kalsel? 

Desas-desus beredar bahwa Fredy Pratama alias Miming (38) masih berada di Banjarmasin. Demikian informasi yang masuk ke redaksi apahabar.com.

Featured-Image
Tangkapan layar Red Notice Interpol untuk Fredy Pratama, warga negara Indonesia asal Banjarmasin yang menjadi buronan empat negara dalam kasus sindikat perdagangan narkotika internasional. Foto via Benarnews

bakabar.com, JAKARTA - Desas-desus beredar menyebut Fredy Pratama alias Miming (38) masih berada di Banjarmasin. Demikian informasi warga yang masuk ke redaksi bakabar.com. Benarkah? 

Banjarmasin merupakan daerah kelahiran Miming. Di penjuru Kalimantan Selatan, polisi telah menyita sebanyak 19 aset terkait Miming. Di antaranya bangunan tiga lantai yang difungsikan sebagai restoran Shanghai Palace, Beluga Cafe, dan Hotel Mentaya Inn.

Ujung dari operasi penelusuran aset Miming di Banjarmasin, polisi belakangan menetapkan sang ayah Lian Ilas sebagai tersangka pencucian uang. Dulunya, Ilas dikenal sebagai pengusaha ponsel di pusat perbelanjaan Kota Seribu Sungai.  

Baca Juga: DPR Tuding Raja Narkoba Banjarmasin Fredy Miming Dibekingi Aparat!

Miming disebut-sebut sempat terlihat oleh sejumlah rekan yang mengenalinya di Banjarmasin. Sebelum, kata sumber media ini, pada akhirnya ia diduga menyeberang ke Surabaya. "Dia teman kecil saya sewaktu di Pekauman, saya juga kaget sekarang dia jadi bandar besar," ucap rekan kecilnya yang enggan namanya dimediakan kepada bakabar.com.  

Fredy Miming
Fredy Pratama atau Miming masih dinyatakan buron lantaran terjerat kasus sindikat narkoba internasional. Foto: Dok bakabar.com

Namun tak mungkin rasanya Miming masih di Banjarmasin. Sebab, kepolisian Thailand telah mengonfirmasi kabar terbaru keberadaan Miming.   

Dikonfirmasi, Direktur Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Mukti Juharsa juga masih belum bisa bicara banyak. Yang pasti jenderal bintang satu ini menegaskan Miming telah berada di luar negeri.

Baca Juga: DPR Tuding Raja Narkoba Banjarmasin Fredy Miming Dibekingi Aparat!

"Masih di luar negeri," jelas Mukti dikonfirmasi bakabar.com, Kamis (14/9).

Terbaru, beredar tangkapan layar red notice interpol terkait Miming. Red notice adalah permintaan negara kepada aparat penegak hukum di negara lain untuk membantu mencari Miming.

Dalam screenshot itu, Miming yang sebelumnya dicirikan sebagai pria bermata sipit dengan wajah oval dan kurus tampak lebih berisi. Rambutnya panjang sebahu. Diduga itu foto Miming sebelum melakukan operasi plastik guna menghindari deteksi petugas.

Mukti mengonfirmasi penerbitan pemberitahuan merah itu untuk menyempitkan ruang pelarian Miming. "Dia sudah gak bisa ke mana juga sebenarnya, kecuali menggunakan identitas palsu," jelasnya. 

"Dimungkinkan melakukan operasi plastik," ungkapnya sebelumnya.   

Jaringan Fredy Miming
Konferensi pers pengungkapan kasus jaringan narkoba internasional. Foto: bakabar.com/Ayyubi

Mukti memastikan operasi pengejaran Miming terus dilakukan. Tak hanya Thailand, mencakup kepolisian di dua negara lainnya. Kali terakhir, jejaknya terendus di perbatasan Kamboja.

Itu sebelum pria berperawakan kurus dan bertato salib di pundaknya itu disebut-sebut bersembunyi di The Golden Triangle kawasan utara Thailand.

Kawasan satu ini disebut-sebut sebagai surga atau segitiga emas para bandar narkotika Asia Tenggara mengingat telah melegalkan ganja pada 2019 silam.

Baca Juga: BREAKING! Kasatnarkoba Tersangka Kaki Tangan Bandar 'Triangle' Banjarmasin 

Namun kepolisian Thailand telah membantah. Mereka menyebut Fredy telah bergeser ke Kamboja dengan berjalan kaki.

Kendati begitu, perburuan kepolisian Indonesia terus dilakukan. Bahkan di Banjarmasin sekalipun. Mukti tak menampik terus memeriksa secara intens keluarga Miming. "Kita masih lidik," jelasnya.

Biar ingat, Fredy kini menjadi buronan empat negara setelah diduga kuat mengendalikan sindikat narkoba internasional dari Thailand.

"Keberadaan Miming disebut-sebut sempat terlihat di Banjarmasin"

Selama tiga tahun terakhir, Mabes Polri mengendus kelompok pimpinan Miming menyuplai total 10,2 ton sabu mematikan ke Indonesia. Dari transaksi gelap itu, Miming tercatat memiliki aset mencapai Rp10,5 triliun.

Dalam kurun tiga tahun terakhir tadi, setidaknya sudah ada 884 tersangka dari 408 laporan terkait Miming yang diberangus kepolisian.

Wakil direktur narkoba Bareskrim, Kombes Jayadi ikut menegaskan. Pencarian Miming tak hanya berfokus di Thailand. "Thailand prioritas pertama, berikutnya negara tetangga," jelasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner