bakabar.com, BANJARMASIN – Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kalimantan Selatan bertekad mendorong keberadaan pelaku wirausaha di lingkungan pondok pesantren (ponpes).
Hal tersebut sejalan dengan pembentukan program One Pesantren One Product (OPOP) Kalsel.
Keberadaan wirausaha merupakan bagian dari upaya OPOP Kalsel menciptakan ekosistem industri halal yang terpadu.
Di samping itu juga mendorong kemandirian ekonomi pesantren, sehingga mampu berdaya saing nasional bahkan global.
Pondok pesantren dinilai memiliki peran strategis dalam pengembangan industri tersebut, sehingga bisa memudahkan mewujudkan sasaran yang ditetapkan.
Keinginan tersebut mencuat pada sela kegiatan buka puasa bersama stakeholders OPOP Kalsel, di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Jumat (15/4).
Ketua DPW IPI Kalsel, KH M Mukri Yunus berkata bulan puasa mengajarkan manusia untuk pandai bersyukur.
"Pribadi yang bersyukur pasti akan selalu bersikap positif dan memberikan yang terbaik dalam segala hal, termasuk dalam usaha dan pekerjaan," kata Guru Jorong.
Sementara Ketua Harian DPW IPI Kalsel, Gus Hamid mengatakan dukungan OPOP Jawa Timur, seperti yang disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam misi dagang dan investasi (13/4) lalu, menjadi langkah awal atau momentum baik untuk membangun ekosistem kerja sama.
"Sejak berdirinya selama tiga tahun, OPOP Jatim telah melahirkan 750 produk dan jasa di 750 pesantren," ujarnya.
Berkaca dari itu, menurutnya program OPOP di Kalsel sangat mungkin dilaksanakan. Mengingat ada sekitar 280 ponpes di Bumi Lambung Mangkurat.
"Kita bisa lebih fokus dan terarah membuat persiapan program OPOP Kalsel," tuturnya, meyakinkan.
Kegiatan buka puasa bersama dihadiri oleh berbagai perwakilan pondok pesantren, Kanwil Kemenag Kalsel, Diskop UKM, BI, OJK, Bank Kalsel, Badan Pengelola Sabilal Muhtadin dan warga masyarakat, termasuk para calon sponsor perusahaan yang mendukung kegiatan launching dan OPOP Kalsel Expo pada 11-14 Agustus 2022 mendatang di Lapangan Murjani, Banjarbaru.