Penipuan Berkedok Arisan

Puluhan Orang Jadi Korban Arisan Online: Total Kerugian Rp 1,7 Miliar!

Gegara kepincut melihat endorse sejumlah artis ibukota, puluhan orang dari berbagai kota harus menean pil pahit kehilangan cuan belasan hingga ratusan juta

Featured-Image
Ilustrasi arisan online bodong. (Foto: simpulrakyat.co.id)

bakabar.com, KUTA SELATAN - Puluhan orang dari berbagai daerah menjadi korban penipuan arisan online. Sebagian besar korban mengaku menjadi korban karena tergiur dengan iklan penyelenggara arisan online diendorse artis ibukota yang bersuamikan pria asal Bali.

Ulfa, seorang warga Bali menjadi salah satu korban mengaku mengikuti arisan online karena kepincut dengan akun Instagram bernama @Arisaprioritas. Diketahui, akun tersebut sekaligus penyelenggara arisan online berinisial JW.

“Awalnya saya lihat medsos di Insta Story artis J. Saya gak tau juga mungkin dia endorsenya saja atau apa. Akhirnya coba-coba dan ikut yang Rp800 ribu. Kemudian pembayaran lancar hingga saya coba ambil yang kloter lebih besar, 1 juta,1,8 juta, 2 juta, 3 juta, 5 juta,10 juta, 50 juta, dan seterusnya,” ujar Ulfa kepada bakabar.com, Senin (6/3).

Baca Juga: Resmi, Kemendag Setop Penjualan MinyaKita Secara Online dan Grosir!

Berdasarkan pengalaman Ulfa mengikuti arisan online sejak 2020 hingga 2021 pembayaran dilakukan secara tepat waktu.

Kemudian memasuki tahun 2022, Ulfa mulai merasakan pembayaran kepada anggota arisan online mulai terlambat.

Paling lambat transfer pembayaran yang diterima oleh anggota biasanya tiga sampai empat hari. Namun, sejak Agustus 2022 pembayaran kepada anggota sudah mulai tidak bisa ditoleransi.

"Telatnya sudah mingguan,” jelasnya.

Arisan Online Sistem Menurun

Ulfa menerangkan arisan yang diikutinya tersebut menggunakan sistem menurun. Sistem tersebut, lanjut Ulfa, bagi anggota arisan yang mengambil duluan akan mengalami kerugian dengan konsekuensi akan mendapatkan uang arisan lebih cepat.

Sebaliknya, anggota arisan yang mengambil belakangan akan mendapat untung lebih besar, dengan konsekuensi akan mendapatkan uang arisan yang didapat lebih lambat.

“Makanya aku lebih banyak ambil nomor yang bawah karena aku kan cari untung di arisan itu,” beber Ulfa yang masih punya tagihan di owner sebesar Rp18 juta.

Dikatakannya lagi, sistem arisan itu juga menganut sistem duos (investor & kreditur). Sistem tersebut membuat membuat para investor atau anggota arisan harus mengirim setoran uang ke rekening owner terlebih dahulu. Lalu dilanjutkan sang owner meneruskan kepada kreditur.

Ulfa mengaku masih lebih beruntung dibanding teman-temannya sesama anggota arisan. Sebab, uang anggota arisan lainnya ada yang hingga ratusan juta yang masih di tangan owner arisan.

“Total kerugian yang dialami seluruh anggota arisan online bisa mencapai Rp1,7 miliar," paparnya.

Baca Juga: Disebut Ngemis Online saat Live Bareng Cipung, Mbak Lala: Cuma Salah Paham!

Yordan, salah satu anggota arisan asal Jakarta ini mengaku dana miliknya yang tertahan di owner arisan online mencapai Rp200 juta. Ia mengaku tertarik ikut arisan online karena kepincut dengan endorse artis ibukota.

Padahal, sang owner malah telah dikenal sebelumnya oleh Yordan namun hingga kini malah menghilang. Selain itu, menurutnya owner arisan tersebut tak ada itikad baik untuk menyelesaikan persoalannya dengan membayar kerugian para anggota arisan.

“Kami sudah melaporkan ke Polda Metro Jaya dan masih menunggu penyidikan. Kami ingin polisi menyita asset pelaku karena korbannya banyak dan jumlah kerugian yang tercatat saja mencapai Rp1 miliar lebih,” pungkasnya

Sampai berita ini ditayangkan, bakabar.com masih terus berupaya mengofirmasi owner @Arisanprioritas.

Editor


Komentar
Banner
Banner