bakabar.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dan bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan bertemu di Mina, Arab Saudi.
Keduanya mengaku tak membahas isu politik saat bertemu usai melempar jamrah sebagai rangkaian menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, Makkah.
“Kami sedang beristirahat sejenak usai dari Mina untuk melempar jamrah kedua. Tanpa direncanakan, kami bertemu dengan Mas Anies Baswedan dan istri di 'Guest House' di Mina, Saudi Arabia,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah yang mendampingi Puan menunaikan ibadah haji, Jumat (30/6).
Baca Juga: Ganjar dan Puan Berangkat Bersama Tunaikan Ibadah Haji Hari Ini
Said menerangkan bahwa pertemuan keduanya disempatkan dilakukan dan tak membahas politik, hanya melempar bahasan ringan.
“Kedua beliau bicara yang ringan-ringan saja. Apalagi Mbak Puan usai lempar jamrah sebagai simbol telah mengusir hawa jahat, membuahkan tali silaturahim,” ujarnya.
Menurutnya pertemuan antara Puan dan Anies dapat merelaksasi situasi politik di Indonesia, terutama jelang gelaran Pilpres 2024 yang penuh ketegangan.
“Saatnya memberi teladan kepada rakyat bahwa perbedaan pilihan politik tidak lantas membuat sesama kita saling memutuskan silaturahim, apalagi saling bermusuhan,” jelasnya.
Baca Juga: PPP Klaim Tak Hanya Anies Tunaikan Haji lewat Jalur Khusus
Sebelumnya perjumpaan bacapres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo berlanjut dalam jamuan makan siang bersama Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Makkah, Kamis (29/6) membawa nuansa kesejukan politik.
Sebab keakraban dan keintiman Anies dengan Ganjar dapat meredam potensi gesekan para pendukung yang beradu kuat memenangkan kontestasi politik.
"Yang jelas saya senang, pertemuan ini begitu damai, kontestasi cinta, saling beradu narasi, gagasan, visi misi ke depannya," ujar Yusuf Mansur seperti dikutip Antara, Jumat (30/6).
Yusuf menerangkan bahwa Anies dan Ganjar dipertemukan dalam momentum yang sama, begitu pun juga jamuan makan siang dihadiri Puan Maharani, Prof Nasaruddin Umar, Suharso Monoarfa, Abdul Halim, hingga Ninik Rahayu.
"Saat momen jamuan makan siang, saya duduk ditengah-tengah Mas Anies dan Mas Ganjar. Kami bercerita mengenai lempar jamrah, pembicaraannya bukan politik," jelasnya.