Pemilu 2024

PPP Klaim Tak Hanya Anies Tunaikan Haji lewat Jalur Khusus

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi mengeklaim tak hanya Anies Baswedan yang menunaikan ibadah haji lewat jalur khusus

Featured-Image
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh duduk satu meja dengan Anies Baswedan, Jusuf Kalla, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono saat berbuka puasa bersama, Sabtu (25/3). Foto: apahabar.com/BS

bakabar.com JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi mengeklaim tak hanya Anies Baswedan yang menunaikan ibadah haji lewat jalur khusus. 

Hal ini disampaikan Baidowi saat menanggapi foto Anies bersama Ganjar Pranowo di sela menunaikan ibadah haji. 

"Namanya ketemu di tanah suci ya biasa saja namanya ibadah, bisa jadi dia satu tempat di guest house kerajaan kan yang diundang visa raja itu kan bukan hanya Pak Anies," ujar Baidowi kepada wartawan di gedung DPR, Selasa (27/6).

Baca Juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Ganjar Pukul Telak Prabowo-Anies

Baidowi menerangkan bisa undangan Raja Arab Saudi yang dikantongi Anies bukan sesuatu yang istimewa. Untuk itu pertemuan Anies dengan Ganjar di Tanah Suci dinilai sebagai pertemuan yang lumrah antar figur bacapres.

"Jadi kita berkhusnuzon aja beliau-beliau ketemu di Saudi Arabia itu suatu kebetulan karena sama-sama lagi ibadah," jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga berharap pada pertemuan secara kebetulan tersebut keduanya mampu berdiskusi untuk kebaikan masa depan Indonesia.

Baca Juga: Ganjar Blusukan, Demokrat: Urus Dulu Masalah di Jateng!

"Khusnuzon saya mereka berembuk untuk kebaikan negara Indonesia bagaimana Indonesia lebih baik," imbuh dia.

Pria yang akrab disapa Awiek pun tak menampik bahwa pertemuan itu bisa jadi merupakan sebuah pesan untuk masyarat agar pendukung kedua bacapres itu tetap akur dan harmoni menjelang pesta politik.

"Bisa jadi beliau di tempat suci di tanah yang mustajab mendoakan bahwa Indonesia harus damai, tentram, dan adem-ayem, gotong royong, dan rukun menghadapi pemilu 2024. Pesan itu yang harus ditangkap," lanjutnya.

"Silahkan berkompetisi tapi jangan sampai overdosis. Perbedaan pendapat, perbedaan politik hal yang biasa tetapi jangan mengorbankan persaudaraan sesama satu bangsa apalagi satu agama," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner