bakabar.com, BARABAI – Anggota DPRD Hulu Sungai Tengah (HST), Yajid Fahmi AS manyayangkan pembelajaran tatap muka (PTM) kembali ditunda di Bumi Murakata.
“Sudah cukup rasanya kita menunda (PTM). Daerah-daerah tetangga malah sudah ada yang melaksanakan pembelajaran tatap muka,” kata anggota Komisi II di DPRD HST ini, Rabu (14/7).
Yajid menilai, banyak kerugian untuk masa depan anak-anak yang tidak bisa mendapatkan metode pembelajaran secara maksimal.
Kondisi saat ini, terang Yajid, PTM sudah terlihat tidak biasa lagi bagi siswa. Perlu waktu kembali untuk penyesuain belajar dalam kelas.
“Fakta sudah kita lihat. Pembelajaran daring tidak maksimal untuk diserap oleh siswa,” tegas Yajid.
Yajid mendorong agar Pemkab HST, terutama instansi terkait menyiapkan secara maksimal agar PTM tidak ditunda lagi. Terutama menerapkan protokol kesehatan.
Yajid juga menyoroti ketersediaan vaksin untuk HST. Terutama bagi para tenaga pendidik atau kependidikan.
Di saat pemerintah HST menyiapkan PTM, malah kekurangan vial vaksin. Padahal, tenaga pendidik sudah nampak antusias mengikuti vaksinasi.
“Dilematis, pemerintah melarang PTM dilangsungkan apabila (para guru atau tenaga pendidik) belum divaksin. Tetapi kenyataannya, HST dihadapkan pada kekurangan vaksin,” kata Yajid.
Parahnya, terang Yajid, pemerintah bahkan mengecam akan mencabut hak bantuan sosial, menunda pembuatan atau perpanjangan administrasi.
“Maka dari itu, saya menyarankan dinas terkait terus berupaya melobi pusat agar apa yang menjadi kebijakan selaras dengan kesiapan vaksin yang disediakan,” tutup Yajid.
Penyebab PTM Terbatas Ditunda
Sebelumnya, Pemkab HST menunda PTM terbatas di seluruh tingkatan sekolah.“Sesuai hasil rapat koordinasi dengan Satgas COVID-19 HST pada Kamis (8/7), disepakati PTM terbatas yang rencananya dilaksanakan pada Senin (12/7) ini di 39 sekolah sampel akan ditunda sementara,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) HST, Muhammad Anhar, Jumat (9/7) di Barabai,
Hal tersebut menurutnya atas dasar memperhatikan perkembangan data peningkatan penyebaran kasus terkonfirmasi positif COVID-19 serta perubahan zona.
Diketahui, dari data perkembangan kasus COVID-19 per 9 Juli 2021, HST masuk kategori zona sedang dengan jumlah akumulasi yang positif adalah sebanyak 1261 orang, dalam perawatan 42 orang, suspek 6 orang, sembuh 1126 orang dan meninggal 93 orang.
Anhar mengatakan, penundaan PTM tersebut selama satu minggu. Asumsi PTM terbatas dilaksanakan mulai 19 Juli 2021 mendatang dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan data laju penyebaran kasus COVID-19 di HST.
“Karena mulainya kalender akademik 2021/2022 pada 12 Juli ini, satuan pendidikan tetap diwajibkan menggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” tegas Anhar.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten HST, H Saifudin menyatakan, kebijakan lembaga pendidikan antara Kemenag dan Kemendiknas satu koordinasi dalam satu wilayah.
“Keputusan kita di Kemenag mengikuti hasil Berdasarkan finalisasi kebijakan Satgas Covid-19 HST. Jadi keputusan kita sama untuk menunda PTM di seluruh sekolah di bawah naungan Kemenag,” terang Saufudin.
Jauh hari, Disdik bersama Satgas COVID-19 telah melakukan simulasi PTM terbatas pada 21-25 Juni 2021 di tiga sekolah, yaitu SMPN 1 HST kemudian SDN Barabai Timur 1 dan TK Negeri Pembina Barabai.
Dari hasil simulasi PTM terbatas, seluruh sekolah sudah memenuhi standar protokol kesehatan yang ketat.
Karena adanya peningkatan kasus COVID-19, PTM terbatas lanjutan untuk 39 sekolah yang rencananya akan dilakukan pada 12 Juli 2021 ini terpaksa harus ditunda selama sepekan.
APAM RSHD Barabai HST Masuk Top 99, Siap Jadi Pelopor di Kalsel