bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir beberkan alasan Stadion i Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali dan Stadion Jakabaring, Palembang batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Keputusan itu dilakukan karena waktu persiapaan sudah tinggal menghitung hari saja. Jadi, Piala Dunia u-17 hanya akan terpusat di stadion pulau jawa yaitu Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya.
“Pada saat ini kita melihat konsekuensi daripada persiapan yang tinggal 100 hari, karena ini ada logistik ada juga persiapan daripada venue dan lain-lain,” ujar Erick kepada wartawan, Kamis (3/8).
Baca Juga: Skandal Akuisisi Martapura FC Disorot Erick Thohir!
Menurut Erick, keputusan ini karena perlunya tingkat efisiensi untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17 yang berbeda dengan Piala Dunia U-20 yang batal digelar, khususnya mengenai persoalan anggaran.
“Kembali kepada segala dinamika dan juga yang kita tahu bahwa pendanaan ini juga harus efisien dengan waktu yang 100 hari ini, ini pilihan yang tidak mudah, tetapi tentu saya tidak bisa bicara sebelum FIFA buat statement resmi,” kata Erick.
Dengan sisa waktu 100 hari, menurut Erick itu waktu yang sangat singkat, mengingat ada beberapa catatan yang telah diberikan oleh FIFA. Maka itu, ia perlu kembali berdiskusi kepada pemerintah.
Baca Juga: Masalah Dana, PSSI Usulkan Piala Dunia U-17 Hanya Gelar di 4 Stadion
"Masalah renovasi dan lain-lain, kembali harus diskusi dengan pemerintah. Mohon waktunya. Minggu depan kita mulai diskusi," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memastikan pertandingan semifinal dan final Piala Dunia U-17 2023 akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo.
