bakabar.com, JAKARTA - DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam dan mengutuk keras pelecehan seksual terhadap jurnalis bakabar.com yang tengah meliput Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat, Selasa (14/2) kemarin.
Terlebih terduga pelaku memanfaatkan keramaian untuk melakukan pelecehan seksual.
“Pelaku berbuat di tengah keramaian orang banyak. Ini kan gila. Berarti ga takut. Merasa perbuatannya normal-normal saja melecehkan perempuan, pegang-pegang.” kata Ketua DPP PSI, Cheryl Tanzil, Jumat (17/2).
Baca Juga: Jurnalis bakabar.com Alami Pelecehan Seksual Saat Rakernas Partai Ummat
Ia menyinggung budaya patriarki yang memposisikan perempuan sebagai objek, dan justru dipersalahkan dalam kasus pelecehan seksual.
“Sebenarnya pelecehan seksual pada jurnalis perempuan banyak sekali terjadi. Ada ratusan, cek aja data AJI. Bagus saat ini sudah ada UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Korban harus bersuara dan Dewan Pers harus mengawal ini,” ujarnya.
Untuk itu, dengan catatan kelam kekerasan seksual yang dialami jurnalis perempuan, ia berharap tersedianya ruang yang aman bagi jurnalis perempuan dalam melakukan aktivitas peliputan tanpa dihantui kekerasan seksual.
Baca Juga: Pelecehan Seksual Jurnalis di Rakernas Partai, AJI: Tak Cukup Minta Maaf
Sebelumnya, Jurnalis bakabar.com mengalami pelecehan seksual saat meliput Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (14/2).
Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya membenarkan terjadinya pelecehan seksual kepada jurnalis dalam salah satu rangkaian acara Rakernas Partai Ummat.
Namun, ia menepis bahwa pelaku pelecehan seksual merupakan kader Partai Ummat. Bahkan, ia menuduh adanya penyusup yang mengenakan atribut Partai Ummat dan diduga menjadi pelaku pelecehan seksual.
Baca Juga: KKJ Kecam Pelecehan Seksual Jurnalis Apahabar di Rakernas Partai!
"Ah nggak mungkin (kader Partai Ummat), kapan kader Partai Ummat (melakukan pelecehan seksual), itu pasti penyusup itu," kata Mustofa kepada bakabar.com, Selasa (14/2).
Ia mempersoalkan jurnalis bakabar.com yang tidak langsung melaporkan peristiwa pelecehan seksual kepada panitia. Tetapi, ia mengaku akan berupaya untuk menelusuri dan menguak kasus pelecehan seksual terhadap jurnalis yang sedang meliput Rakernas Partai Ummat.
"Saya baru dapat laporan, kami belum dapat laporan dari korbannya. Kenapa nggak lapor ke kita? itu masalahnya. Tapi nanti gini, ada laporan atau tidak, kalau kami tahu, kami akan serahkan ke pihak berwajib untuk pelecehan seksual," ujarnya.