bakabar.com, JAKARTA – Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN) mendesak pemerintah membentuk tim pencari fakta independen untuk mengusut penembakan warga Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Kami mendorong untuk dibentuk tim pencari fakta independen,” kata Ketua Badan Pelaksana PPMAN Syamsul Alam Agus kepada bakabar.com, Rabu (11/10).
Menurutnya, tanpa tim pencari fakta yang independen dapat menyulitkan masyarakat mendapat informasi yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
“Komnas Ham juga sudah berada di lokasi. Kami harap Komnas Ham bisa mendorong dan menyetujui pembentukan tim kerja yang independen,” kata Syamsul.
Baca Juga: Komisi III DPR RI Akan Tinjau Langsung Warga Seruyan Kalteng
Ia juga berharap Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) ikut melindungi para saksi penembakan di Seruyan agar tetap dapat memberikan informasi yang fair.
Sebelumnya, ia menyayangkan pernyataan Kabid Humas Polda Kalteng yang membantah jika anggotanya menggunakan peluru tajam dalam proses pengamanan aksi.
Menurutnya, apa yang dikatakan Kabid Humas Polda Kalteng mendahului proses pembuktian. Karena pernyataan tersebut disampaikan beberapa saat setelah peristiwa berlangsung.
“Sedangkan olah TKP dari mabes polri baru dilakukan siang ini dan inafis dari Polda Kalteng dan Mabes polri baru hari ini melakukan olah TKP. Sehingga apa yang dikatakan kabid humas itu tendensius,” ujarnya.
Baca Juga: Kompolnas Terjun Investigasi Bentrokan Maut Seruyan Pekan Depan
Ia menilai, pernyataan Kabid Humas tidak menunjukkan ciri polisi yang profesional dalam mengungkapkan fakta-fakta. Menurutnya, pernyataan itu terkesan seolah membela diri.
Pengungkapkan kasus penembakan Seruyan, kata Syamsul, tidak dapat dilakukan tanpa melalui uji balistik. Menurutnya, investigasi perlu dilakukan agar dapat mengungkap pelaku dan penyebab kematian.
Sebelumnya, Syamsul mengungkapkan temuan luka tembus pada tubuh korban tewas di Seruyan, Kalteng. Usai diotopsi, pihaknya tidak menemukan proyektil peluru pada mayat Gijik (35).
Baca Juga: Nama Besar Best Group Bertengger di Konflik Sawit Seruyan
Temuan proyektil, kata dia, ditemukan pada tubuh Taufikurahman (21), korban yang selamat dari peristiwa Seruyan.
“Luka di bagian pinggang dan bersarang proyektil. Kalau melihat hasil visum, proyektil bersarang di dada bagian tengah. Saat ini korban masih dirawat di RSUD di Banjarmasin,” jelasnya.