bakabar.com, KOTABARU - Polisi mengungkap sejumlah fakta baru di balik pengeroyokan berdarah yang terjadi di Desa Geronggang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kotabaru.
Kapolres Kotabaru melalui Kapolsek Kelumpang Tengah AKP Shoqif Fabrian Y mengatakan motif pengeroyokan akibat rasa sakit hati pelaku terhadap korban.
Itu bermula saat korban yang diduga mabuk meminta uang kepada warga di sekitar kejadian. Karena tak ada warga yang mau memberi uang, korban merasa kesal. Perkelahian pun terjadi.
Menyaksikan kericuhan itu, pelaku lantas berinisiatif melerai perkelahian. Bukannya berhenti, korban justru terus melontarkan kata-kata kasar.
"Karena terus dikata-katain, pelaku akhirnya tersulut emosi hingga terjadi perkelahian," terang Shoqif, Selasa (1/8) malam.
Baca Juga: Sudah 60 Persen, Jembatan Batola-Banjar Ditarget Rampung Akhir Tahun
Pelaku lantas menusuk korban dengan senjata tajam hingga beberapa kali ke tubuh korban.
"Saat duel berlangsung, adik pelaku yang melihat kakaknya berduel lalu mengambil sebilah parang. Lalu ikut membacok kaki korban hingga tersungkur bersimbah darah," pungkasnya.
Perkelahian itu terjadi pada Senin (31/7) sekitar pukul 20.15 WITA. Dua pelaku yang melakukan pengeroyokan berinisial MH (19) dan RS (17). Keduanya merupakan warga Desa Geronggang.
Baca Juga: Pemprov Kalsel Tanggung Biaya Pengobatan Korban Penusukan di SMA Banjarmasin
Sementara korbannya berinisial HI (30). Ia merupakan warga Desa Tamiang Bakung, Kecamatan Kelumpang Tengah.
Meski pera pelakunya sempat kabur, Kapolsek memastikan telah berhasil mengamankan dua pelaku yang melakukan penganiayaan hingga menewaskan satu orang korban tersebut.