bakabar.com, BANJARBARU - Polisi sedang menyelidiki kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Banjarbaru. Seperti diketahui, Kota Idaman menjadi wilayah terdampak paling parah saat ini.
Kapolres Banjarbaru melalui Kasat Reskrim Polres Banjarbaru, Iptu Zuhri Muhammad, mengatakan ada tiga lokasi yang menjadi fokus penyelidikan.
Dua dari tiga lokasi terdapat di Kecamatan Lianganggang dan Cempaka. Satu di antaranya bahkan akan segera naik ke proses penyidikan.
"Dalam pekan ini satu di antara tiga objek itu akan naik ke tingkat penyidikan," ucap Iptu Zuhri, Senin (26/6).
Baca Juga: Sudah Sebulan Kalsel Siaga Darurat Karhutla, Water Bombing Kapan Datang?
Dia berkata proses penyelidikan dan penyidikan Karhutla membutuhkan waktu yang tidak singkat, karena melibatkan beberapa instansi dan ahli.
Polisi, lanjut dia, menerjunkan tim gabungan dari Polres dan Polsek dengan tujuan untuk mempermudah masyarakat dalam memberikan keterangan, sehingga tidak perlu jauh-jauh datang ke Polres.
Dia memastikan polisi berkomitmen untuk menerapkan langkah hukum kepada oknum pembakar lahan dan hutan. Apalagi kepada mereka yang ingin mengambil keuntungan.
"Begitu ada lokasi kebakaran, setelah api padam kami lakukan pengecekan TKP, pemasangan garis polisi kemudian pengumpulan bahan keterangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti BPN Kota Banjarbaru untuk mengumpulkan data kepemilikan lahan serta pengukuran luasan lahan yang terbakar," terang Zuhri.
Baca Juga: Karhutla di Kawasan Bandara Syamsudin Noor Jadi Fokus TRGD Kalsel
"Siapapun yang berbuat harus berani bertanggung jawab, entah itu perorangan maupun badan usaha," tegasnya.
Dia menerangkan selain karena ulah oknum, kebakaran yang terjadi di Banjarbaru disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti faktor alam. Mengingat saat ini masih musim kemarau. Lahan kering yang mudah terbakar dan juga kencangnya embusan angin yang membuat api dengan cepat meluas.