Tak Berkategori

Polisi Selidiki Dugaan Madrasah Dijadikan Sarang Judi dan Miras

apahabar.com, BANJARMASIN – Polisi segera turun tangan menindaklanjuti adanya indikasi Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Musyawarah Mufakat…

Featured-Image
Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Musyawarah Mufakat di Kelurahan Kampung Gadang, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto-apahabar.com/Muhammad Robbi

bakabar.com, BANJARMASIN – Polisi segera turun tangan menindaklanjuti adanya indikasi Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Musyawarah Mufakat dijadikan sarang judi dan tempat minum-minuman keras.

Sejumlah oknum masyarakat setempat didapati kerap menggelar pesta miras di teras sekolah. Tindakan tersebut kerap terjadi saat proses belajar-mengajar berlangsung.

“Nanti akan kita selidiki kebenarannya terlebih dahulu,” singkat Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah Ipda Idham Hari Sasongko dihubungi bakabar.com, Selasa (26/2).

Baca Juga:Madrasah Musyawarah Mufakat Bakal Dapat Prioritas

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banjarmasin tampak kepayahan menindaklanjuti adanya indikasi tersebut.

Kepala Kemenag Kota Banjarmasin, Muhammad Rofi’i menyarankan agar pihak MIS melaporkan temuan itu ke polisi.

“Bisa saja minta bantuan kepolisian seperti Polsek,” ucapnya dihubungi, Selasa (26/2).

Orang nomor 1 di Kemenag Kota Banjarmasin itu, juga mendorong jajaran di bawahnya untuk memberikan masukan kepada Kepala MIS Musyawarah Mufakat, Sirajuddin.

Selain polisi, Rofi’i meminta pihak madrasah meminta pendampingan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam hal ini Koramil setempat.

“Agar kejadian semacam ini tak terulang kembali,” cetusnya.

Pihak yayasan dan sekolah juga, kata dia, jangan seolah acuh tak acuh dengan peristiwa tersebut. Ada baiknya, kata Rofi’i, yayasan dan sekolah duduk bersama mencari benang merah dari permasalahan tersebut.

“Ada baiknya duduk bersama, agar sekolah bisa maju,” terangnya.

Sebagaimana diketahui media ini sempat menyambangi MIS yang berada di Kelurahan Kampung Gadang, Banjarmasin Tengah itu. Sangat mudah dijumpai sejumlah lubang menganga.

Tak sedikit, siswa pernah terperosok. Lebih-lebih, ketika air meninggi. Bahkan, sampai menutup permukaan lantai.

Bangunan sekolah itu terhimpit di antara rumah dan kuburan muslim.

Meski demikian, kata Sirrajudin, sekolah enggan menyerah. Mereka bertekad terus eksis. Walau, pendanaan kian seret.

Bangunan tua sejak 1987 silam itu tampak reot. Dinding berbahan kalsiboard itu penuh dengan coretan.

Begitu pula juga plafon. Sebagian material menggantung, tanda akan lepas. Bahkan, sudah ada yang menganga.

Hidup segan mati tak mau. Pribahasa yang pas untuk menjelaskan kondisi MIS itu.

Baca Juga:Madrasah Musyawarah Diterpa Isu Miring, Kemenag Angkat Bicara!

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner