bakabar.com, PALANGKARAYA - Aksi pengeroyokan berujung tewasnya Aipda Andre Wibisono, 38, di 'kampung narkoba' Puntun, Kalimantan Tengah mengundang perhatian Kompolnas.
"Pertama-tama Kompolnas turut berduka cita atas gugurnya Aipda Andre," jelas Komisioner Poengky Indarti kepada bakabar.com, Minggu sore (4/12).
"Semoga almarhum beristirahat dengan damai di sisi-NYA dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," sambungnya.
Baca Juga: Tampang Para Pembunuh Polisi Kalteng di 'Kampung Narkoba' Puntun
Atas tewasnya Aipda Andre, Kompolnas mendorong agar Polda Kalteng segera menangkap dan memproses hukum para pelaku.
"Lidik-sidik perlu dilakukan secara profesional dengan dukungan scientific crime investigation agar hasilnya valid," jelas komisioner berlatar aktivis hukum ini.
Kematian Aipda Andre, kata Poengky, sekali lagi membuktikan bahwa narkoba masih menjadi momok bersama.
"Narkoba adalah musuh bersama, perlu tindakan preventif-preemtif yang masif di Kalteng, termasuk penegakan hukum yang tegas kepada bandar-bandar dan pengedar narkoba," jelasnya.
Baca Juga: Dibacok, Dikeroyok Lalu Ditembak, Aipda Andre Dikenal Pemberani
Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Eko Saputro memastikan tujuh terduga pelaku telah ditangkap. Empat orang lainnya dalam pengejaran.
"Untuk proses sidik ditangani Polresta Palangka Raya," singkat Eko dihubungi terpisah, Minggu sore (12/4).
Kabut duka sebelumnya menyelimuti Mapolda Kalteng. Aipda Andre Wibisono, 38, tewas mengenaskan di 'kampung narkotika' Puntun, Jumat sore (2/12).
Aipda Andre tewas dengan sejumlah luka bacokan dan benda tumpul. Informasi dihimpun, sejumlah luka tembak juga didapati di bagian kepala dan lehernya.
Saat berita ini diturunkan delapan terduga pengeroyok Aipda Andre telah diamankan polisi. Polda Kalteng masih mendalami motif pengeroyokan maut tersebut.
"Enam yang diduga terlibat langsung aksi pengeroyokan," tutur Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Eko Saputro, kepada bakabar.com, kemarin.
Aksi kejar-kejaran mewarnai proses penangkapan. Delapan pelaku yang diduga merupakan kaki-tangan bandar narkoba itu mencoba kabur.
Mereka mencoba kabur ke arah hutan belakang Puntun yang dipenuhi rawa-rawa. Wajah mereka berlumuran lumpur ketika berhasil diamankan kepolisian.
Polisil lalu membakar gubuk-gubuk yang diduga menjadi sarang pemakai menikmati sabu.
Lima parang, puluhan butir peluru air soft gun, serta sejumlah sabu dan pil zenith ditemukan dalam penggerebekan siang itu.
Sesuai rencana, jenazah Aipda Andre dimakamkan hari ini di pemakaman Tjilik Riwut, Km 12, seusai ibadah penghiburan keluarga.