Konflik Seruyan

Polda Kalteng Belum Tarik Aparat yang Berjaga di Seruyan

Polda Kalteng belum menarik anggota yang berjaga di lokasi penembakan warga Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah.

Featured-Image
Aparat dari Polda Kalteng Belum Menarik Mundur Aparat yang Berjaga di Seruyan, Kalimantan Tengah. Foto Antara.

bakabar.com, JAKARTA – Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) belum menarik anggotanya yang berjaga di lokasi penembakan warga Desa Bangkal, Seruyan, Kalteng.

“Personel pengamanan masih melakukan patroli, penggalangan di masyarakat seperti biasa. Situasi sementara masih kondusif,” kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji kepada bakabar.com, Selasa (10/10).

Menurutnya penjagaan dan patroli dilakukan untuk memastikan kondisi di lapangan tetap kondusif agar masyarakat dan perusahaan dapat beraktivitas seperti biasa.

Baca Juga: Polisi Tembak Warga hingga Tewas di Seruyan, DPR: Usut Tuntas!

Ketika ditanya terkait pemblokiran di Desa Bangkal, Erlan mengklaim tidak ada satu jalan pun yang diblokir.

“Tidak ada pemblokiran jalan. Situasi aman dan masyarakat sudah dapat melaksanakan kegiatan seperti biasa,” jelasnya.

Sementara 20 orang warga Desa Bangkal yang ditangkap oleh Polda Kalteng telah dilepaskan sejak Senin (9/10).

“Mereka dijamin oleh Gubernur Kalteng. Tapi mereka tetap pemeriksaan lebih lanjut dan wajib lapor,” ungkapnya.

Baca Juga: Menilik Muara Konflik Warga dan Perusahaan Sawit HMBP Seruyan

Erlan menambahkan, pihaknya juga masih menunggu proses investigasi untuk memastikan apakah ada pelanggaran SOP yang terjadi.

“Kalau nanti ada pelanggaran SOP, ya, nanti kami lakukan penindakan,” ujarnya.

Ia mengaku tidak menutup kemungkinan terkait hasil investigasi tim khusus dari Mabes Polri yang terdiri dari tim Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum), Div Propam Polri.

Baca Juga: Menilik Muara Konflik Warga dan Perusahaan Sawit HMBP Seruyan

Sebelumnya, Indonesia Police Watch mengutuk keras aksi represif aparat kepolisian kepada warga Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah sehingga jatuh korban meninggal dunia.

“IPW mendorong Polri mengusut peristiwa matinya warga dengan menurunkan Propam dan memeriksa aparat yang menembak dengan peluru tajam,” kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada bakabar.com, Minggu (8/10).

Editor
Komentar
Banner
Banner