bakabar.com, JAKARTA – Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) mengungkapkan sosok ibu memiliki peran penting dalam menjaga anaknya dari terpapar bahaya tembakau (rokok).
Ketua PKJS-UI Aryana Satrya menjelaskan bahwa bekal pengetahuan tentang kesehatan untuk kalangan perempuan dapat mengurangi tingkat prevalensi merokok pada anak.
“Ibu berperan penting dalam berupaya penyediaan bahan pangan yang bergizi untuk keluarganya, terutama untuk anak-anaknya. Serta menjauhkan keluarganya dari asap rokok,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/4).
Pentingnya pengetahuan tentang kesehatan oleh perempuan juga penting untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. Studi Status Gizi Indonesia (2021) menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen.
Baca Juga: PKJS-UI: Peran Perempuan dalam Kesehatan Penting Untuk Cegah Stunting
Angka tersebut masih jauh lebih tinggi dari batas toleransi WHO, yaitu 20 persen untuk stunting dan jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 14 persen untuk tahun 2024.
Selain itu, Kementerian Kesehatan mencatat, jumlah kematian ibu di Indonesia meningkat 8,92%, yaitu dari 4.197 jiwa (2019) menjadi 4.627 jiwa (2020).
Di sisi lain, RPJMN menargetkan akan menekan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 183 kematian per 100 ribu kelahiran hidup di tahun 2024. Angka tersebut menunjukan bahwa saat ini pemahaman tentang kesehatan oleh perempuan masih sangat kurang.
Baca Juga: RUU Kesehatan Jalan Tengah Kewenangan Berlebihan IDI?
Imbasnya tidak hanya memicu kenaikan AKI, tapi juga berdampak pada kondisi keluarganya terutama pada anak. Untuk itu pemerintah perlu mendorong sosialisasi kesehatan untuk perempuan guna mencapai target yang ditetapkan.
“Seorang Ibu memiliki peran yang besar dalam pelaksanaan program bantuan sosial pemerintah. Tujuannya untuk perbaikan aspek kesehatan dan pendidikan pada keluarga,” jelasnya.