bakabar.com, BANJARMASIN - Perusahaan Neuralink milik Elon Musk, yang memproduksi chip untuk ditanam di otak, mengatakan telah mendapat persetujuan dari Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat untuk melakukan uji coba pertamanya pada manusia.
Uji coba pertama menanam chip pada otak manusia dari Neuralink ini, ingin membantu memulihkan penglihatan dan membantu orang yang tak mampu menggerakkan otot, agar dapat mengoperasikan otot mereka memanfaatkan perangkat digital.
Melalui unggahan di Twitter, Neuralink berharap teknologi mereka dapat membantu banyak orang.
"Kami sangat antusias untuk membagikan informasi bahwa kami telah menerima persetujuan FDA untuk meluncurkan studi klinis manusia pertama kami," buka @neuralink di Twitter seperti dilihat bakabar.com, Rabu (31/5).
"Ini adalah hasil kerja luar biasa oleh tim Neuralink dalam kerja sama erat dengan FDA dan merupakan langkah penting pertama yang suatu hari akan memungkinkan teknologi kami membantu banyak orang," lanjutnya.
Neuralink mengatakan akan membuka pendaftaran bagi relawan yang hendak ikut dalam uji coba.
Namun, belum diketahui secara pasti kapan Neuralink akan melakukan uji coba perdananya pada manusia.
"Rekrutmen belum dibuka untuk uji klinis kami. Kami akan segera mengumumkan informasi lebih lanjut tentang ini," tutup keterangan resmi dari Neuralink.
We are excited to share that we have received the FDA’s approval to launch our first-in-human clinical study!
— Neuralink (@neuralink) May 25, 2023
This is the result of incredible work by the Neuralink team in close collaboration with the FDA and represents an important first step that will one day allow our…
Pihak FDA AS membenarkan pengumuman yang dibuat oleh Neuralink kali ini.
Sebelumnya, pengajuan uji coba tanam chip di otak dari Neuralink, ditentang oleh FDA karena alasan keamanan. Sejumlah karyawan dan mantan karyawan Neuralink membocorkan informasi tersebut kepada Reuters.
Neuralink berharap mikrochip yang mereka kembangkan sejak 2016 dapat membantu manusia bangkit dari kondisi kelumpuhan atau kebutaan, serta membantu orang cacat untuk dapat beraktivitas memanfaatkan perangkat digital dan teknologi seluler.
Chip Neuralink telah diuji coba pada monyet. Teknologi ini dibangun untuk mengintepretasikan sinyal yang diproduksi di otak dan menyampaikan informasi ke perangkat digital lewat koneksi Bluetooth.
Para ahli telah memperingatkan bahwa implan chip otak Neuralink akan memerlukan pengujian ekstensif untuk mengatasi tantangan teknis dan etis jika ingin tersedia secara luas.