bakabar.com, PELAIHARI - Seusai mendapat tindak kekerasan dalam pertandingan Liga 3 zona Kalimantan Selatan, Persetala Tanah Laut akan melayangkan aduan resmi ke PSSI.
Kekerasan itu terjadi dalam pertandingan melawan Persehan Marabahan di Lapangan 5 Desember Marabahan, Barito Kuala (Batola), Minggu (19/11) sore.
Pertandingan baru berjalan 15 menit dalam posisi skor masih 0-0, terjadi pelanggaran keras yang dilakukan Fikram.
Bek Persehan tersebut diduga melakukan tekel dari belakang dan membuat penyerang Persetala, Frity Arman, jatuh berguling-guling.
Berdasarkan kronologis yang ditulis Frity Arman melalui Instagram Story, pemain Persehan tidak cuma menekel dengan keras.
Setelah Arman terjatuh, Fikram menendang dengan bola dan menginjak. Ketika mencoba bangkit, Fikram memukul leher Arman sehingga menyebabkan lebam.
"Posisi saya ditekel dari belakang. Pas jatuh ditendang dengan bola dan diinjak. Pas berdiri malah dipukul dengan disengaja di leher," tulis Arman.
Ironisnya wasit memberi kartu kuning untuk Arman. Kejadian ini sontak membuat Persetala memprotes keras, hingga memilih untuk tidak melanjutkan pertandingan alias walk out.
"Kami sangat kecewa dan menyayangkan kejadian dalam pertandingan melawan Persehan," papar manajer Persetala, Fauzan Arianto, ketika dihubungi bakabar.com, Senin (20/11).
"Pemain lawan memukul di bagian kepala Arman dan menyebabkan lebam. Anehnya wasit tidak memberikan kartu merah kepada yang pemain bersangkutan," imbuhnya.
Atas kejadian tersebut, mereka akan melapor ke Komisi Disiplin PSSI Kalsel dengan bukti rekaman pertandingan.
"Itu tidak bisa dibiarkan. Kami berharap sanksi berat kepada pemain yang bersangkutan. Bagaimanapun pelaku pemukulan tidak layak bertanding di Liga 3," tegas Fauzan.
"Khusus untuk wasit, kami berharap penyelenggara Liga 3 bisa melakukan evaluasi. Seharusnya Liga 3 memunculkan talenta baru, bukan menghasilkan pemain dengan pola kekerasan," imbuhnya.
Baca Juga: Termasuk Persehan Marabahan, Dua Tuan Rumah Liga 3 Kalsel Terkulai
Baca Juga: Dilatih Mantan Bek Timnas Indonesia, PS Kabupaten Tapin Siap Gebrak Liga 3 Zona Kalsel
Sementara Sekretaris PSSI Kalsel, Baktiansyah, menjelaskan bahwa sudah menerima laporan pemogokan bermain yang dilakukan Persetala melalui pengawas pertandingan.
"Namun kami belum menerima laporan atau pengaduan terkait hal-hal khusus (pemukulan pemain) dalam pertandingan tersebut," ungkap Baktiansyah.
Namun dipastikan Persetala mengalami kerugian besar, karena memilih tidak melanjutkan pertandingan. Sesuai dengan regulasi, mereka dinyatakan kalah 0-3 dari Persehan.
"Kami hanya menjalankan kompetisi sesuai regulasi. Oleh karena memutuskan walk out, otomatis klub yang bersangkutan mengalami kerugian," tukas Baktiansyah.
"Perlu digarisbawhi bahwa pengaduan tentang pemukulan pemain berbeda kasus dengan sanksi akibat walk out," tegasnya.
Sementara terkait perangkat pertandingan yang memimpin duel Persehan versus Persetala, PSSI sudah melakukan tindak lanjut.
"Kalau terdapat perangkat pertandingan yang tidak benar dalam bertugas, baik disengaja maupun kealpaan, kami akan melakukan evaluasi berdasarkan bukti-bukti," jelas Baktiansyah.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Komisi Wasit. Untuk sementara wasit bersangkutan diistirahatkan, terlepas dari benar atau salah," imbuhnya.
Di sisi lain, PSSI Kalsel menyayangkan kejadian dalam pertandingan Persehan versus Persetala. Terlebih Liga 3 diselenggarakan dalam momentum keberhasilan sepakbola Kalsel menembus PON 2024.
"Melalui Liga 3, kami berkeinginan kuat agar talenta-talentan sepakbola banua memiliki wadah. Makanya format pertandingan dibikin home and away agar mental pemain terasah," ulas Baktiansyah.
"Juga melalui home and away, PSSI ikut menggerakkan perekonomian masyarakat, sekaligus mendorong pemerintah daerah setempat untuk memperbaiki infrastruktur sepakbola," tutupnya.