Tak Berkategori

Peringkat 2 Nasional Prokes, Restoran Aston Tanjung Hotel Sepi Pengunjung Saat PPKM

apahabar.com, TANJUNG – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level III di Tabalong ternyata berdampak juga terhadap…

Featured-Image
Restoran WF Aston Tanjung City Hotel di Tabalong sepi pengunjung selama PPKM level 3 ini. Foto-apahabar.com/Muhammad Al-Amin

bakabar.com, TANJUNG – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level III di Tabalong ternyata berdampak juga terhadap Aston Tanjung City Hotel.

PPKM level III mengharuskan sejumlah usaha hotel bintang 4 ini menutup sejumlah fasilitasnya seperti biliar, karaoke dan cafe.

Fasilitas lainnya seperti restoran meski buka tapi tidak ada pengunjung.

Restoran WF Aston Tanjung City Hotel ini padahal pada 2020 lalu saat new normal menjadi peringkat 2 tingkat nasional restoran taat protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang digelar Kemendagri.

Pantauan bakabar.com, restoran yang berada di lantai 1 ini tidak ada sama sekali pengunjungnya.

Padahal sebelum PPKM level III masih banyak pengunjung yang datang ke tempat ini dengan menerapkan prokes ketat.

General Manager Aston Tanjung City Hotel, Panca Daru WIdyasto, mengatakan di masa PPKM level III ini kunjungan masyarakat ke restorannya sangat menurun sekali.

“Biasanya restoran ini dikunjungi 100 orang per hari tapi saat ini nol,” jelasnya, Selasa (24/8).

Dijelaskan Panca, beberapa saat lalu juga sering nol tapi tidak lama, paling banyak selama PPKM ini pengunjungnya 4 sampai 6 orang.

Meski demikian, pihaknya masih membuka restoran karena bagian dari pelayanan tamu hotel, dan memang harus buka dengan kapasitas 25 persen.

Sepinya pengunjung ini juga berdampak pada karyawan di restoran. Dengan terpaksa 7 orang karyawan di rumahkan selama 7 sampai 10 hari menyesuaikan dengan PPKM.

“Mereka yang di rumahkan kita bantu sembako dan uang ala kadarnya dari CSR hotel,” jelas Panca.

Selain merumahkan karyawan yang bertugas di restoran, 15 karyawan lainnya di bagian bilyar, cafe dan karaoke juga di rumahkan karena tutup.

Aston Tanjung City Hotel masih beruntung tingkat hunian kamar masih 50 persen, sehingga masih bisa bertahan sembari melakukan penghematan-penghematan.

“Supaya bisa bertahan di kondisi saat ini kami merumahkan sejumlah karyawan, penghematan listrik [hal yang tidak diperlukan tidak digunakan dahulu], tapi semua ini tidak mempengaruhi kualitas Aston Tanjung City Hotel sebagai hotel berbintang,” jelas Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banua Enam ini.

Komentar
Banner
Banner