hari buruh internasional

Peringati May Day, Puluhan Ribu Buruh Geruduk Istana Negara

Puluhan ribu buruh mulai mengepung Istana Merdeka, Jakarta untuk menggelar unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, Senin (1/5).

Featured-Image
Massa buruh turun ke jalan membawa 7 tuntutan kepada DPR dan pemerintah Indonesia. Foto: apahabar.com/Andrew Tito

bakabar.com, JAKARTA - Puluhan ribu buruh mulai mengepung Istana Merdeka, Jakarta untuk menggelar unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, Senin (1/5).

Pantauan bakabar.com, massa aksi melakukan long march hingga tiba di titik kumpul yang berada di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Mereka menuntut pembatalan Undang-undang Cipta Kerja yang dinilai menyengsarakan buruh Indonesia.

Baca Juga: Catat! Rekayasa Lalu Lintas Saat Demo Buruh Hari Ini

"Di Istora Senayan akan dilakukan May Day Viesta. Akan dilakukan dari jam 13.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. May Day Viesta akan diisi pidato dan orasi dari pimpinan buruh. Ada kemungkinan juga ucapan hari buruh internasional dari capres yang sudah diputuskan dalam rakernas partai buruh. Ini rakernas ya belum keputusan Partai Buruh," kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal di Jakarta, Senin (1/5).

Baca Juga: Puluhan Ribu Buruh Bakal Kepung Istana Negara!

Said mengatakan buruh yang turun ke jalan membawa 7 tuntutan kepada DPR dan pemerintah Indonesia yakni:

1. Cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Ciptaker.

2. Cabut parliamentary threshold 4 persen dan Presidential threshold 20 persen karena membahayakan demokrasi.

3. Sahkan RUU DPR dan perlindungan pekerja rumah tangga.

4. Tolak RUU kesehatan

5. Reforma agraria dan kedaulatan pangan. Tolak bank tanah, tolak impor beras kedelai dan lain-lain.

6. Pilih capres yang pro buruh dan kelas pekerja. Partai buruh haram hukumnya berkoalisi dengan parpol yang mengesahkan UU Ciptakerja.

7. HOSTUM, hapus out sourcing, tolak upah murah.

Editor


Komentar
Banner
Banner