bakabar.com, JAKARTA - Gaya hidup yang tidak sehat, faktor keturunan dan kebiasaan buruk seperti baca dengan jarak dekat, kondisi ruangan yang gelap saat membaca, posisi tidur saat membaca pun bisa menjadi penyebab gangguan mata.
Kelainan mata minus, plus, hingga silinder merupakan gangguan pada mata yang mempengaruhi penglihatan seseorang menjadi tidak optimal dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Kondisi demikian perlu diperiksakan dan perlu penanganan khusus agar tidak bertambah parah. Berikut perbedaan antara gangguan mata minus, plus dan silinder:
Mata Minus
Bagian pada mata terdiri dari iris, kornea, pupil, retina kristal dan saraf optik. Proses penglihatan normal terjadi ketika cahaya yang menembus ke dalam mata difokuskan oleh lensa dan kornea, tercermin secara tepat di dalam retina.
Setelah itu, cerminan akan di transmisikan ke otak melalui saraf optik untuk ditampilkan sebagai gambar.
Baca Juga: Belajar dari Gestur Putri Candrawathi dan Meghan Markle: Ini Ciri Tangisan Palsu
Namun seseorang yang memiliki gangguan mata minus, cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan jatuh di depan retina.
Hal tersebut yang menyebabkan pandangan menjadi kabur saat melihat objek yang berada pada jarak jauh.
Mata Silinder
Mata silinder adalah kondisi di mana mata mengalami penglihatan kabur dan berbayang akibat bentuk kornea atau lensa mata yang tidak cembung sempurna.
Kondisi ini juga terjadi ketika cacat pada kornea mencegah gambar dari fokus yang benar. Ketika cahaya masuk ke mata silinder, akan difokuskan ke beberapa titik retina pada saat yang sama, sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau kurang jelas.
Baca Juga: 5 Desa Ekowisata Menarik di Indonesia
Pada umumnya, gejala dari mata silinder ini adalah kesulitan berkendara di malam hari, englihatan kabur saat melihat objek pada jarak pendek dan jauh, memicingkan mata untuk melihat dengan jelas, dan sering sakit kepala serta susah fokus.
Mata plus
Mata plus atau gangguan mata rabun dekat dikenal juga dengan istilah hyperopia adalah gangguan mata yang sering menimpa orang dewasa terutama lansia.
Gangguan mata ini tidak bisa melihat dengan jelas objek dengan jarak terlalu dekat dengan mata.
Rabun dekat biasa menurun secara genetika, tapi selain itu, ada beberapa faktor lain yang memicu gangguan mata ini diantaranya penyakit diabetes, penuaan, memiliki tumor pada mata.
Gejala mata plus di antaranya, kesusahan melihat objek yang dekat dengan mata, pandangan blur atau ganda, serta mata sering terasa lelah.