kualitas udara

Perbaiki Kualitas Udara Kota Tangerang, Pemkot Lakukan Sejumlah Hal

Kotanya masuk lima besar dengan kualitas udara terburuk berdasarkan lembaga data IQ Air membuat Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah melakukan beberapa hal.

Featured-Image
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah ditemui di Kota Tangerang. Foto: Rizky Dewantara

bakabar.com, TANGERANG - Kotanya masuk lima besar dengan kualitas udara terburuk berdasarkan lembaga data IQ Air membuat Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah harus melakukan beberapa upaya yang sifatnya segera. 

Menurut Arief, pihaknya mulai melakukan sejumlah hal untuk memperbaiki kualitas udara di Kota Tangerang. Salah satu langkah yang diambil adalah mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dimulai dari ruang lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Hingga saat ini, kata Arief, pihaknya juga sedang mengkaji kebijakan work from office (WFO) di lingkungan Pemkot Tangerang. "Ini masih kajian, jika langkah WFO nantinya akan diberlakukan untuk teman-teman pegawai Pemkot dan swasta di Kota Tangerang," terangnya.

Langkah kongkret berikutnya di lingkungan Pemkot Tanggerang adalah dengan mewajibkan penggunaan kendaraan umum dan sepeda. Nantinya, pegawai Pemkot Tangerang dilarang menggunakan kendaraan pribadi yang menggunakan mesin secara bersamaan.

Baca Juga: Kota dengan Kualitas Udara Buruk di Indonesia, Tangerang di Antaranya

"Nanti kami akan coba di tiap Jumat, khususnya pegawai yang berkantor di Pemkot dengan menggunakan sepeda, kendaraan umum, atau satu kendaraan ramai-ramai. Hal ini untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi," ujar Arief kepada wartawan di Kota Tangerang, Jum'at, (18/8).

Masih kata Arief, dalam waktu dekat, pihaknya telah meminta dinas lingkungan hidup untuk melakukan survei ke lapangan terkait perusahaan yang menggunakan batu bara di wilayah Kota Tangerang.

Jika nantinya ditemukan adanya pabrik yang masih menggunakan batu bara, pihaknya mengimbau untuk dilakukan konversi ke gas. Lebih jauh, ia menegaskan, sejumlah pabrik di Kota Tangerang sudah memberikan laporannya per semester ke Pemkot Tangerang.

"Mungkin nantinya akan kita bangun sistem data base yang real time. Sehingga informasi ini tidak lagi 6 bulan dilaporkan tapi bisa dipantau bersama tiap waktu," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner