bakabar.com, JAKARTA - Sekitar seribu orang berasal dari berbagai kelompok terlibat dalam kegiatan bersih pantai di Pantai Kelan, Kabupaten Badung, Bali.
Aktivitas tersebut berkaitan dengan kondisi pantai yang penuh dengan sampah kayu dan plastik yang menuju ke pesisir akibat yang terjadi sejak awal Februari 2023. Adapun perbandingan sampah kayu sebanyak 60 persen dan 40 persen sampah plastik.
"Bersih pantai sebesar ini baru sekali ini, tapi yang sebelumnya melibatkan warga biasanya 3 bulan sekali saat musim angin barat sekitar Desember, Januari, atau Februari," kata Jero Bendesa Adat Kelan I Wayan Sukarena seperti dikutip Antara, Minggu (19/2).
Baca Juga: Gairah Budidaya Maggot di Banyuwangi, Sebulan Omzet Tembus Puluhan Juta
Sukarena menerangkan kegiatan bersih pantai tersebut diikuti oleh sebanyak 1.000 orang. Dari jumlah keseluruhan tersebut terdiri dari 300 warga desa, 100 orang pemuda adat, dan sisanya berasal dari komunitas yang dibantu perusahaan air minum kemasan Cleo PT Sariguna Primatirta tbk.
"Persoalan sampah plastik diharapkan agar dilakukan proses daur ulang kemasan salah satunya dengan oleh perusahaan air minum sebagai produsen," katanya.
Sementara itu, Komisaris Utama produsen air minum Cleo PT Sariguna Primatirta tbk Hermanto Tanoko menerangkan ingin memberikan kontribusi yang berkelanjutan dengan menggunakan kemasan daur ulang.
Baca Juga: Hubungan Fuji & Thariq Kandas karena Tak Direstui Gen Halilintar, Haji Faisal: Bukan Masalah!
Salah satunya galon yang tidak mengandung BPA. Pihaknya mengungkapkan sejak 10 tahun yang lalu sudah memulai daur ulang. Ia juga mencontohkan desain baru Cleo 3D yang mampu menghasilkan sekitar 200 ton kemasan daur ulang.
"Pantai Kelan ini di daerah bandara, jadi waktu pesawat terbang kelihatan sekali pantainya kotor, padahal jendela dunia jendela Indonesia, turis-turis di pesawat melihat, apalagi sayang ini alat tidak masuk, lain dengan Pantai Kuta, Kuta punya alat berat di sini belum," pungkasnya.