bakabar.com, TANJUNG - TPK2D Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPPA) Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan penilaian peningkatan kualitas keluarga di Kabupaten Tabalong.
Penilaian yang dilakukan Tim Peningkatan Kualitas Keluarga Daerah (TPK2D) Kalsel ini berlangsung di Desa Masingai I, Upau, Tabalong, Kamis 27 November lalu.
Kadis PPPA Kalsel, Adi Santoso, saat itu mengatakan, ada sejumlah dimensi yang menjadi indikator penilaian Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Keluarga (P2K2).
Kelimanya, dimensi landasan legalitas keutuhan keluarga, terkait ketahanan ekonomi, ketahanan fisik, ketahanan sosial psikologi.
Untuk dimensi keluarga, sebelum penilaian dilakukan, dua bulan yang lalu tim sudah menyebar survei atau kuesioner kepada keluarga-keluarga.
"Terkait ketahanan ekonomi, sebuah keluarga dalam rumah tangga harus memilik tempat tinggal sendiri sehingga tidak hidup terpisah dalam rumah yang berbeda," jelas Adi.
Sementara ketahanan fisik terkait kesehatan dan lain sebagainya, kalau ada yang sakit seperti apa intervensinya dan ini salah satu yang akan dilihat.
"Mengenai ketahanan sosial psikologi juga dilakukan dengan cara survei dengan memberikan pertanyaan," bebernya.
“Tadi bapak Bupati sudah menyebut di sini adalah desa kerukunan, toleransinya dari berbagai suku, agama,etnis kumpul di sini dan ini indikator sosial budaya yang sangat kuat akan memberikan nilai plus,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan terhadap hasil dari penilaian, namun TPK2D kiranya dapat memberitahukan hal apa saja yang kurang dalam pelaksanaan P2K2 ini.
“Hasil penilaian dan hasil evaluasi itu nantinya apa kekurangannya di Desa Masingai I ini," ucapnya.
"Jadi saya minta itu saja diberitahukan untuk bahan bagi kami bisa meningkatkan di masa-masa yang akan datang. Kami juga berharap ada porsi pembinaan juga," tandas Bupati Anang.